Panitera PA Surabaya Abdus Syakur Widodo mengatakan tes swab dilakukan pada Rabu (5/8). Tak hanya pegawai, keluarga dan masyarakat setempat juga diikutkan tes swab massal yang digelar di kantor PA Surabaya.
"Yang tes swab kurang lebih hampir 200 seluruh pegawai dan keluarga serta warga sekitar," terang Syakur kepada detikcom, Kamis (6/8/2020).
"Alhamdulillah tes kami dibantu Dinkes Pemkot Surabaya. Tes itu kan seharusnya dilaksanakan di pemkot. Tapi karena ada demo (Demo pekerja hiburan), maka tes dilaksanakan di kantor sini," imbuhnya.
Ditanya kapan hasil tes swab keluar? Syakur belum bisa memastikannya. Sebab hal itu kewenangan dari Dinkes Surabaya. Meski begitu selama menunggu hasil tes keluar, pihaknya akan menutup layanan di PA sementara.
"Itu yang ndak tahu. Intinya kami diminta untuk swab. Soal hasil kapan keluar bukan kami yang tahu. Ya selama menunggu hasil kami lockdown sementara sampai hasil tes keluar," terang Syakur.
Syakur mengaku sudah siap apapun hasil tes swab nantinya. Jika nantinya ditemukan hasil tes swab positif, pihaknya akan langsung melaporkan ke Mahkamah Agung untuk meminta penutupan sementara.
"Karena kami sudah swab, otomatis kami harus berani mengambil risiko. Kalau ternyata sehat semua, baru kami buka (layanan PA) lagi. Tapi kalau ada (Positif COVID-19) ya kami harus jujur," imbuhnya.
"Mungkin kami akan ke Mahkamah Agung tinggal minta izin lockdownnya berapa minggu. Kalau seminggu ya seminggu, kalau dua minggu ya dua minggu. Kami akan melaporkan hasilnya," tandas Syakur.
Tonton video 'Risma Sebut Surabaya Zona Hijau, Tapi di Peta Risiko Masih Merah':
(fat/fat)