Pemicu Emak-emak Pengamen di Kota Mojokerto Berkelahi hingga Viral

Pemicu Emak-emak Pengamen di Kota Mojokerto Berkelahi hingga Viral

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 05 Agu 2020 18:13 WIB
Video perkelahian emak-emak pengamen di simpang 4 Sekarsari, Kota Mojokerto viral di media sosial. Perkelahian bukan dipicu perebutan wilayah mengamen.
Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heryana Dodik Murtono/Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto -

Video perkelahian emak-emak pengamen di simpang 4 Sekarsari, Kota Mojokerto viral di media sosial. Perkelahian bukan dipicu perebutan wilayah mengamen.

Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heryana Dodik Murtono mengatakan, pihaknya mengamankan 13 pengemis dan pengamen yang terlibat perkelahian di simpang 4 Sekarsari pada Selasa (4/8). Dari jumlah itu, 7 pengamen dan pengemis tergolong anak-anak. Usia mereka 5-15 tahun.

Ia menjelaskan, perkelahian dalam video yang viral melibatkan dua kelompok pengamen dan pengemis warga Kota Mojokerto. Para pengamen dan pengemis itu berulang kali ditertibkan. Namun mereka masih saja beroperasi di simpang 4 Sekarsari dan simpang 4 Pemuda.

Dua kelompok pengamen dan pengemis itu saling bertetangga. Dodik menegaskan, perkelahian mereka di simpang 4 Sekarsari tidak dipicu perebutan wilayah.

"Mereka sudah ada konflik di tempat tinggalnya. Saling gosip antarperempuan. Kebetulan bertemu di jalan, lalu cekcok dan berkelahi," kata Dodik kepada wartawan di kantornya, Jalan Buayangkara, Rabu (5/8/2020).

Ia menjelaskan, diperlukan penanganan terpadu yang komprehensif agar tidak ada lagi pengamen dan pengemis di jalan-jalan Kota Mojokerto. Karena berulang kali ditertibkan, mereka tetap saja kembali turun ke jalan. Terlebih, mereka melibatkan anak-anak untuk mengamen dan mengemis.

"Kami berupaya mengubah mental mereka agar tidak lagi mengamen dan mengemis," terang Dodik.

Tonton video 'Aksi Heroik Emak-emak Lawan Begal di Bekasi Terekam CCTV':

[Gambas:Video 20detik]



Untuk itu, siang ini pihaknya menggelar rapat koordinasi lintas dinas. Yaitu melibatkan Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Disperindag, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kota Mojokerto.

"Orang tua mereka kami beri pelatihan keterampilan, bantuan modal dari Disperindag. Kami lakukan pengawasan supaya anak-anak tidak dipekerjakan. Karena mempekerjakan anak ada unsur pidananya," imbuh Dodik.

Video perkelahian emak-emak pengamen ini diunggah akun Sepultura Imin di salah satu grup Facebook Mojokerto. Sampai siang tadi, video berdurasi 30 detik tersebut disukai 3.014 kali dan mendapatkan 1.317 komentar dari warganet.

Dalam video ini, pertengkaran awalnya melibatkan seorang perempuan memakai topi hitam, kaus motif garis dan celana jeans biru dengan perempuan memakai daster biru.

Sembari membawa kemoceng di tangan kirinya, emak-emak bertopi itu menjambak rambut perempuan berdaster biru. Sehingga perempuan yang tubuhnya lebih kecil itu nyaris terjungkal.

Tak terima temannya diserang, dua perempuan pengamen lainnya berusaha membalas perempuan bertopi hitam. Sejurus kemudian beberapa pemuda melerai mereka.

Namun, perempuan bertopi hitam menghampiri seorang nenek yang memakai topi rimba, rok hitam dan kemeja lengan panjang yang akan menyerangnya. Wanita bertubuh gemuk itu dua kali memukul kepala nenek tersebut.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.