Catatan dari IDI Jika 21 SMP di Surabaya Gelar Sekolah Tatap Muka

Catatan dari IDI Jika 21 SMP di Surabaya Gelar Sekolah Tatap Muka

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 04 Agu 2020 11:11 WIB
Sebanyak 21 SMP di Surabaya akan kembali menggelar sekolah tatap muka. Bagaimana tanggapan IDI Surabaya?
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dr Brahmana Askandah SpOG (K)/Foto: Esti Widiyana
Surabaya -

Sebanyak 21 SMP di Surabaya akan kembali menggelar sekolah tatap muka. Bagaimana tanggapan IDI Surabaya?

Senin (3/8), sudah ada dua SMP yang menggelar simulasi sekolah tatap muka. Namun masih dalam kajian kapan tepatnya sekolah tatap muka itu akan digelar.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dr Brahmana Askandah SpOG (K) pun memberikan beberapa catatan mengenai rencana sekolah tatap muka tersebut. Di mana IDI lebih menyoroti soal komorbid guru dan wali murid.

"Karena yang harus dicatat pula yang ada komorbid, hipertensi, diabetes, jantung itu kan sangat rentan terjadi, angka yang sangat rentan. Semua yang fatal itu sebagian besar kan ada komorbid makanya harus dideteksi komorbid itu," kata Brahmana, Selasa (4/8/2020).

Pasalnya, lanjut Brahmana, anak-anak bisa saja terpapar COVID-19 dan tanpa memiliki gejala. Namun virus itu akan menjadi petaka ketika hinggap di guru atau orang tua yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Tonton video 'Risma Sebut Surabaya Zona Hijau, Tapi di Peta Risiko Masih Merah':

[Gambas:Video 20detik]



"Harus hati-hati, karena mungkin saja anaknya tidak ada gejala tapi di rumah orang tuanya ada komorbid si anak menularkan ke orang tuanya, kan mungkin. Anaknya sih sehat, tapi orang tuanya yang punya komorbid bisa menjadi masalah," jelasnya.

"Makanya harus diidentifikasi oleh pihak sekolah sebelum masuk," lanjutnya.

Catatan IDI Surabaya dari segi medis, Pemkot Surabaya bisa mendata siapa saja yang memiliki komorbid agar tetap di rumah dan menjalani sekolah daring. Sebaliknya, yang tidak mempunyai penyerta bisa sekolah tatap muka dengan aman.

"Tapi itu bukan dalam kapasitas kita (mendata), kan mereka (Dispendik) yang menentukan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.