IDI menilai aksi premanisme tersebut telah menyakiti perasaan para tenaga kesehatan. IDI mengutuk aksi kekerasan tersebut.
"Pertama sikap IDI tentu kita sangat menyesalkan dan mengutuk aksi kekerasan tersebut," kata Ketua IDI Banyuwangi dr Yos Hermawan kepada detikcom, Senin (3/8/2020).
Apalagi, kata Yos, saat ini para nakes tengah berjuang untuk menangani COVID-19. Sehingga aksi main hakim sendiri oleh oknum LSM tersebut tidak dibenarkan.
"Kenapa ada kejadian seperti itu (kekerasan) di saat para dokter tengah fokus dalam penanganan COVID-19. Ini menjadi hal yang kontra produktif," ungkapnya.
Saat ini, kata Yos, IDI telah memberikan pendampingan hukum terhadap dokter jaga RSUD Blambangan yang menjadi korban pengeroyokan oleh oknum LSM.
Sehari setelah kejadian, tim advokasi IDI sudah mengkonfirmasi kronologi aksi kekerasan tersebut. Setelah terkonfirmasi kebenarannya, IDI langsung mengambil sikap.
"Jadi IDI itu ada divisi yang membidangi terkait persoalan hukum, pembelaan dan pembinaan terhadap anggota. Tentu jika ada persoalan hukum, sepertu kasus kekerasan yang dialami dokter Kahar, pasti kita dampingi," tegasnya.
Pertanggal 29 Juli 2020, IDI sudah berkirim surat kepada Kapolresta Banyuwangi agar benar-benar serius mengungkap dan menangkap para pelaku kasus kekerasan tersebut.
"Kita berharap kasus ini bisa segera diselesaikan secara tuntas sesuai aturan hukum dan perundangan-undangan yang berlaku. Agar kasus serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari," tegasnya.
Sehari setelah kejadian, tim advokasi IDI sudah mengkonfirmasi seperti apa kronologi aksi kekerasan tersebut. Setelah terkonfirmasi kebenarannya, IDI langsung mengambil sikap," tambah Hermawan.
Seorang dokter jaga di RSUD Blambangan Banyuwangi dikeroyok oleh sejumlah oknum LSM. Para oknum LSM tersebut mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit milik Pemkab Banyuwangi itu, pada pukul 22.30, Senin (27/7) lalu.
Kasus dugaan pengeroyokan ini bermula ketika sekelompok anggota LSM mengantarkan seorang pasien untuk berobat ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Blambangan. Dari laporan korban inisial dr K, pasien yang dibawa LSM ini sudah dilakukan tindakan medis. Kemudian rekomendasinya dilakukan rawat jalan. Karena kondisi pasien membaik sehingga tidak perlu rawat inap.
Namun dari pihak LSM menolak dilakukan rawat jalan dan meminta agar si pasien dirawat inap. Tapi dokter tetap pada rekomendasinya. LSM ini lalu membawa pasien ke rumah sakit swasta. Dari rumah sakit swasta sekelompok anggota PSM ini mendatangi IGD RSUD Blambangan.
Setelah sempat cekcok dengan sejumah perawat, anggota LSM ini lalu mengeroyok dokter yang sebelumnya memeriksa pasien yang dibawa LSM.
Tonton video 'IDI Minta Polisi Turun Tangan, Hadi Pranoto Siap Diperiksa':
(iwd/iwd)