Keberadaan Predator Fetish Pocong Mahasiswa Unair Belum Diketahui Rimbanya

Round-Up

Keberadaan Predator Fetish Pocong Mahasiswa Unair Belum Diketahui Rimbanya

Tim Detikcom - detikNews
Minggu, 02 Agu 2020 08:08 WIB
fetish kain jarik
Foto: Tangkapan layar
Surabaya -

Sosok predator fetish pocong kain jarik yang meresahkan mahasiswa Unair hingga kini belum diketahui keberadaannya. Mahasiswa semester 10 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) menghilang dan tak diketahui rimbanya.

Padahal, satu per satu korban pelecehan seksual fetish pocong kain jarik bermodus riset akademis terus bermunculan. Bahkan polisi menyebut ada dua orang yang akan diperiksa sebagai korban dari pelaku yang disebut bernama Gilang.

Aksi mahasiswa yang kerap menyuarakan LGBT di medsos ini juga terancam diskors dari kampus FIB Unair. Apalagi jika aksinya terbukti di kepolisian.

"Sekarang kita sedang mengumpulkan bukti-bukti itu. Belum skorsing, tapi tahap penyidikan. Kita terus (Menghubungi), sedang proses untuk itu. Pasti kita cari (alamat pelaku) tapi pihak Unair sedang melakukan koordinasi dengan keluarga. Mudah-mudahan minggu depan bisa dapat," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga (PIH Unair), Suko Widodo saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/8/2020).

Namun, tambah Suko, jika terbukti dan benar kasus yang viral itu dilakukan oleh Gilang, pasti akan mendapat skorsing dari tempatnya menempuh pendidikan di Unair.

"Jika itu terjadi tentu akan mendapat skorsing. Kepastian skorsing menunggu keputusan," tandasnya.

Tonton video 'dr. Boyke: Pelaku dan Korban 'Fetish Kain Jarik' Harus Diobati Psikiater':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara aksi Gilang bungkus membungkus ini korbannya dilakukan sejak 2017. Namun, pihak FIB Unair rupanya tidak mengetahui hal tersebut. Bahkan, selama ini pihaknya belum pernah mendapat laporan secara resmi atas tindakan pelaku.

"Kalau sudah diketahui tentunya kami sudah melakukan tindakan. Tapi belum ada laporan resmi bahwa ada perlakuan (Pelecehan seksual) seperti itu. Kalau ada laporan, kemudian alat bukti yang cukup, ini juga persoalan pidana, bukan sekadar persoalan etik. Pasti (penindakan) sudah sampai ke kepolisian," kata Wakil Dekan I, FIB Unair, Puji Karyanto.

Sementara banyaknya korban pelecehan, pihak FIB Unair membuka posko pengaduan. Hasilnya, ada 15 laporan yang masuk dan nama serta identitas pelapor disamarkan. Pelapor mengatakan pernah dichat untuk melakukan hal seperti yang telah viral. Modusnya juga sama, yakni riset akademis.

"15 Hanya menyatakan lewat online tapi kita tanya, maaf, dari mana, alamatnya di mana, mereka tidak mau menunjukkan identitas. Jadi memang perkara ini tentu harus segera ditangani agar tidak membuat trauma masyarakat," tambahnya.

Sebuah cuitan tiba-tiba saja viral di twitter. Cuitan tersebut berisi curahan hati seorang mahasiswa yang mengaku merasa dilecehkan seniornya sesama mahasiswa Unair. Bentuk pelecehan itu ia sebut dengan predator 'Fetish Kain Jarik'.

Di dalam utasnya, mahasiswa yang mengaku menjadi korban itu dipaksa 'membungkus' dirinya sendiri seperti mayat yang dikafani menggunakan kain jarit.

Semua screenshot percakapan di DM Instagram dan WA ia keluarkan semua. Ia juga melengkapinya dengan foto. Ia menyebut pelaku adalah Gilang, seorang mahasiswa Unair akhir.

Halaman 3 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.