Pantauan di lokasi, jemaah salat Idul Adha yang akan salat harus melewati tiga pintu screening sebelum memasuki masjid. Tiga pintu itu yakni berada di pintu untuk dicek suhu, disemprot disinfektan, dan diberikan kantong plastik untuk alas kaki.
Dalam kesempatan itu juga, sejumlah pejabat Forkopimda Pemprov Jatim juga hadir dan ikut melaksanakan salat. Di antara pejabat itu hadir Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beserta Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.
Humas Al Akbar Surabaya Helmy M Noor mengatakan kapasitas masjid sebenarnya sebanyak 40 ribu jamaah. Namun karena adanya pandemi COVID-19, pihaknya hanya membatasi kuota jemaah sebanyak 5.000 saja.
"Kapasitas Masjid Al Akbar mencapai 40 ribu jamaah. Karena dalam penerapan protokol kesehatan yaitu physical distancing, maka kami membatasi jamaah Shalat Idul Adha menjadi lima ribu jamaah," kata Helmy kepada detikcom, Jumat (31/7/2020).
Helmy mengatakan meski masa pandemi COVID-19, perolehan hewan kurban masih relatif banyak. Total perolehan hewan kurban sebanyak 92 ekor terdiri dari 26 sapi dan 66 kambing.
"Ada 92 hewan kurban. Sapi sebanyak 92 dan kambing 66 ekor. Angka ini tidak jauh beda dari tahun sebelumnya," beber Helmy.
Dalam pelaksanaan salat Idul Adha bertindak sebagai khatib adalah Ahmad Zayadi yang juga menjabat Kepala Kanwil Kemenag Jatim. Dalam khutbahnya, Zayadi menjelaskan 2 makna kesalehan sosial dan spritual saat Idul Adha.
"Kesalehan sosial tercermin dari semangat rela berkorban, seperti dalam diri Ismail As Sikap ini penting untuk diteladani, terutama bagi generasi muda Indonesia," kata Zayadi. (hil/iwd)