Penggali Makam COVID-19 di Surabaya Curhat Sadarkan Warga Tak Percaya Corona

Penggali Makam COVID-19 di Surabaya Curhat Sadarkan Warga Tak Percaya Corona

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 30 Jul 2020 21:03 WIB
Curhat Penggali Makam COVID-19 di Surabaya
Penggali makam COVID-19 di Surabaya/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Video pengakuan penggali makam COVID-19 di TPU Keputih Surabaya mencuri perhatian. Video itu dibuat untuk menyadarkan masyarakat bahwa COVID-19 ada dan berbahaya.

Dalam video berdurasi 2 menit 53 detik berlogo kepolisian dari Polrestabes Surabaya itu, seorang penggali kubur menceritakan beratnya rutinitas yang dilakukan. Bahkan, dalam sehari mereka bisa menguburkan hingga puluhan jenazah pasien COVID-19, dengan protokol COVID-19 di TPU Keputih, Surabaya.

"Yang saya kira itu, itu 1x24 jam. Sudah malam 35 jenazah itu Pak. Kalau dibilang kita itu capek ya capek. Tapi bagaimana lagi juga Pak. Sebagai kita merasa garda belakang Pak, sampai pagi, sampai paginya lagi. Kadang kita tidak sampai ada yang tidur dalam 24 jam," kata penggali makam ber-APD seperti dalam video yang dilihat detikcom, Kamis (30/7/2020).

Ia juga mengaku pernah takut terpapar COVID-19 saat menjalankan tugas sebagai penggali makam di pemakaman khusus protokol COVID-19. "O itu manusiawi Pak, iya Pak. Kadang kita khawatir itu manusiawi. Kita juga punya anak, punya istri. Kadang kita mau pulang itu aja masih mikir juga. Mikirnya gini, terus sampai kapan kehidupan ini itu sampai kapan Pak, gitu lo," imbuh pria tersebut.

Oleh sebab itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditentukan pemerintah. "Makanya saya himbau dari masyarakat, tolonglah, tolong, tolong. Patuhilah protokolnya pemerintah. Patuhi aturannya pemerintah. Kita juga capek, benar-benar capek, bukannya capek. Benar-benar capek, tapi gimana lagi, kita sebagai garda belakang selalu siap juga. Tapi kalau kayak seperti ini terus, terus kapan selesainya itu," lanjutnya.

Ia bersama penggali kubur lainnya mengaku sudah lelah dengan situasi saat ini. Sebab mereka sering bertugas 24 jam nonstop karena banyaknya jenazah pasien COVID-19 yang harus dimakamkan.

"Dari pagi jam 6, sama jam 6 lagi. Kadang itu tidak ada putus-putusnya. Harapan saya satu, untuk masyarakat, khususnya di Surabaya Pak tolong patuhi aturan pemerintah. Kalau kalian masih kasihan sama kita-kita ini. Tolong diperhatikan (protokol kesehatan)," lanjutnya.

Ia juga memperkirakan, ada sekitar 800 pasien COVID-19 yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 di blok khusus TPU Keputih, Surabaya. Mereka juga menyayangkan masih banyak yang tidak percaya dengan COVID-19. Mereka meminta yang tidak percaya dengan COVID-19 untuk datang dan melihat makam ratusan jenazah di TPU Keputih.

"Suruh lihat di sini, suruh lihat di sini. Apakah ada COVID-19 itu, kalau mereka-mereka tahu, kalau mereka-mereka lihat ke sini, mungkin mereka sadar," terangnya bersama dua teman lainnya.

Koordinator Pemakaman TPU Keputih, Munaji, dalam video menyampaikan hal senada. Ia mengajak masyarakat melihat suasana TPU Keputih agar semakin sadar untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Lihat ini COVID-19 Bapak-bapak, Saudara-saudara, sudah banyak korban di sini. Dimakankan di sini," kata Munaji.

Kabag Humas Polrestabes Surabaya AKP M Akhyar membenarkan bahwa video tersebut dibuat oleh pihak kepolisian. "Untuk memberikan keyakinan masyarakat, bahwa COVID-19 itu ada dan itu bukti akan bahayanya manakala tidak memperhatikan protokol kesehatan," kata Akhyar.

Akhyar juga mengajak seluruh masyarakat khususnya warga Surabaya, bersama-sama dengan pemerintah serta Polri/TNI, untuk memerangi COVID-19 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.