Sapi di Surabaya Ini Dicurigai Terkena Anthrax, Ternyata Stres dan Diare

Sapi di Surabaya Ini Dicurigai Terkena Anthrax, Ternyata Stres dan Diare

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 30 Jul 2020 15:53 WIB
Sapi kurban di Musola Assalam stres dan diare
Sapi ini diare dan stress (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Surabaya -

Seekor hewan kurban yang akan disembelih saat Idul Adha mengalami diare. Hewan ternak sapi yang sudah dibeli warga di Jalan Rembang, Kelurahan Jepara, Kecamatan Krembangan, Surabaya, ini kondisinya lemas dan nafasnya ngos-ngosan.

Selain lemas dan nafasnya ngos-ngosan, kotoran sapi tersebut mengeluarkan warna merah, Hewan ternak itu dibeli warga dan akan disembelih di Musala Assalam. Warga pun melaporkan hal itu ke petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Warga khawatir sapi tersebut terkena anthrax.

Usut punya usut ternyata sapi tersebut kepanasan. Sapi tersebut diikat dipinggir Musala Assalam yang tidak ada tempat berteduh, meski diberi makanan rumput dan minum. Selain itu hewan ternak itu juga stres.

Salah satu petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya drh Anggi Wadinul Fajar membenarkan penemuan tersebut. Sapi berjenis FH atau sapi perah ini sempat kepanasan dan mengalami stres.

"Dari observasi sementara, dari punggungnya ada yang gosong, kemungkinan ada infeksi pencernaan, cuma kita enggak bisa ngobati saat ini, karena besok sudah disembelih," kata Anggi kepada wartawan di lokasi, Kamis (30/7/2020).

Anggi menambahkan sapi tersebut diikat pengurus di samping musala begitu saja tanpa penutup. "Stres kepanasan iya, dari nafasnya kelihatan ngos-ngosan, ada gangguan pencernaan," tambahnya.

Meski mengalami diare, jelas dia, daging sapi boleh dikonsumsi warga. Namun untuk organ dalam tim dokter tidak menyarankan organ dalam (Jerohan) sapi tidak dibagikan ke warga.

"Untuk dagingnya masih layak konsumsi, tapi untuk jerohannya tidak boleh. Sementara untuk pendarahan di kotoran karena ada cacing di dalam, dan ususnya tidak bisa mencerna makanan yang masuk hingga menyebabkan diare," lanjut Anggi.

Dia yang datang bersama timnya tersebut hanya memberikan vitamin dan obat penenang untuk menghilangkan rasa nyeri pada anus sapi. Pihaknya tidak memberikan antibiotik kepada sapi tersebut karena besok akan disembelih.

Setelah dilakukan observasi petugas, akhirnya sapi tersebut dipindahkan di tempat yang teduh. Jika nantinya masih mengalami gejala yang sama, pihaknya mengimbau agar mengembalikan sapi untuk mendapatkan hewan yang lebih sehat.

"Besok pada saat penyembelihan kami akan melakukan pengawasan lagi," tandas Anggi.

Sapi kurban di Musola Assalam stres dan diareSapi kurban di Surabaya ditemukan stress/ Foto: Deny Prastyo Utomo

Sementara Ketua Panitia Kurban Musala Assalam M Ridwan mengatakan sapi ini dibeli dari peternakan langsung di kawasan Kletek, Sidoarjo.

"Iya dibeli di perternakannya langsung," ujar Ridwan.

Ridwan menjelaskan pihaknya percaya dengan pemilik sapi tersebut karena sehat dan memiliki surat sehat.

"Hari itu pas beli. saya percaya dengan pedagangnya bahwa sapi ini sehat. Pemiliknya ngomong sehat ya saya percaya," ungkap Ridwan.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.