Seekor hewan kurban yang akan disembelih saat Idul Adha mengalami diare. Hewan ternak sapi yang sudah dibeli warga di Jalan Rembang, Kelurahan Jepara, Kecamatan Krembangan, Surabaya, ini kondisinya lemas dan nafasnya ngos-ngosan.
Selain lemas dan nafasnya ngos-ngosan, kotoran sapi tersebut mengeluarkan warna merah, Hewan ternak itu dibeli warga dan akan disembelih di Musala Assalam. Warga pun melaporkan hal itu ke petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Warga khawatir sapi tersebut terkena anthrax.
Usut punya usut ternyata sapi tersebut kepanasan. Sapi tersebut diikat dipinggir Musala Assalam yang tidak ada tempat berteduh, meski diberi makanan rumput dan minum. Selain itu hewan ternak itu juga stres.
Salah satu petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya drh Anggi Wadinul Fajar membenarkan penemuan tersebut. Sapi berjenis FH atau sapi perah ini sempat kepanasan dan mengalami stres.
"Dari observasi sementara, dari punggungnya ada yang gosong, kemungkinan ada infeksi pencernaan, cuma kita enggak bisa ngobati saat ini, karena besok sudah disembelih," kata Anggi kepada wartawan di lokasi, Kamis (30/7/2020).
Anggi menambahkan sapi tersebut diikat pengurus di samping musala begitu saja tanpa penutup. "Stres kepanasan iya, dari nafasnya kelihatan ngos-ngosan, ada gangguan pencernaan," tambahnya.
Meski mengalami diare, jelas dia, daging sapi boleh dikonsumsi warga. Namun untuk organ dalam tim dokter tidak menyarankan organ dalam (Jerohan) sapi tidak dibagikan ke warga.