Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko memaparkan untuk mencegah penularan, perlu dilakukan optimalisasi hingga ke hulunya atau lingkup terkecil masyarakat.
Truno menyebut ada beberapa segmen yang dijadikan tangguh dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Pertama yakni segmen kampung tangguh yang berada di lingkup desa hingga RW.
"Lalu segmen kedua adalah segmen tempat aktivitas, termasuk tempat kerja, industri atau pabrik itu tempat orang bekerja dan melakukan aktivitas," kata Truno kepada detikcom di Surabaya, Rabu (29/7/2020).
Truno mengatakan segmen ini juga meliputi tempat ibadah tangguh, pasar tangguh hingga industri tangguh atau kantor tangguh. Tempat-tempat ini telah menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Misalnya menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan penggunaan masker hingga menjaga jarak.
Sementara untuk segmen tangguh di fasilitas umum, Truno menyebut hal ini tak luput dari perhatian pihaknya. Di segmen ketiga yakni segmen area publik atau fasilitas umum.
"Yang ketiga segmennya adalah area publik atau fasilitas umum misalnya seperti taman-taman terbuka kan tidak ada pengelolanya, seperti di Surabaya ada Taman Bungkul," imbuh Truno.
Tak hanya itu, Truno mengatakan ketiga segmen ini tidak luput dari perhatiannya. Saban hari, pihak kepolisian senantiasa melakukan tiga upaya, yakni kegiatan preemtif, preventif dan persuasif. Upaya preemtif ini melalui edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan.
Sedangkan secara preventif melalui patroli yang dilakukan anggota polisi. Patroli ini dilakukan di fasilitas umum. Patroli dilakukan sembari memberikan edukasi pada masyarakat pentingnya menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Kemudian persuasif kita melakukan tindakan yang bersifat preventif justice atau penindakan yang memberikan edukasi dan memberikan efek jera," pungkas Truno. (hil/iwd)