"Motif saya membuat uang palsu dan mengedarkan karena Corona," kata DN di Mapolres Tanjung Perak Surabaya, Rabu (29/7/2020).
Sebelumnya, DN merupakan sales promotor. Ia merantau ke Surabaya bersama sang istri. Karena Corona, ia terpaksa di-PHK. DN mengaku belajar membuat uang palsu dari YouTube.
"Belajarnya otodidak, lihat di YouTube. Jadi dasarnya semua lihat di YouTube," jelasnya.
Pria asal Medan ini membeberkan bagaimana dirinya membuat uang palsu. Yakni dengan cara fotokopi timbal balik. Kertas yang digunakan ialah kertas concorde.
"Hasil fotokopinya menyerupai tapi sedikit lecet," imbuhnya.
DN mengaku baru membuat uang palsu sebanyak Rp 20 juta. Padahal, sebelumnya ia sudah menjual uang palsu ke berbagai wilayah di Indonesia seperti Medan, Surabaya, Bali, hingga Palembang.
Kapolres Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum menambahkan, pelaku telah membuat uang palsu sejumlah Rp 20 juta. Pihaknya masih menyelidiki, karena DN sudah mengedarkan uang palsu sejak setahun yang lalu.
"Kemungkinan sudah banyak yang diedarkan pelaku. Barang bukti yang disita kepolisian uang palsu sejumlah Rp 20 juta dan ratusan cetakan kertas concorde yang sudah jadi dan tinggal dipotong manual. Itu yang disita. Belum yang sudah dijual, kami minta masyarakat hati-hati dengan adanya uang palsu tersebut," tandas Ganis. (iwd/iwd)