Nenek penjual rujak cingur di kawasan KH Mas Mansyur, Surabaya mendadak viral. Ia kehilangan uang dagangannya Rp 500 ribu.
Nenek tersebut viral setelah videonya saat berjualan rujak di-posting akun Instagram @kokobuncit. Video tersebut diberi narasi yang menerangkan bahwa sang nenek baru saja kehilangan uang.
"INI MBAH NIAH. Beliau berjualan rujak setiap hari di area KH Mas Mansyur yah guyss. Meskipun sudah sepuh, beliau tetap semangat berjualan untuk menyambung hidup," berikut caption posting-an tersebut seperti yang dilihat detikcom, Selasa (28/7/2020).
Video itu diunggah sejak 6 hari yang lalu. Hingga kemarin pagi, video itu sudah 138.220 tayang dan mendapat 135 komentar.
Nenek penjual rujak cingur itu memang biasa dipanggil Mbah Niah. Ia membenarkan bahwa dirinya kehilangan uang.
"Hasil jualan 10 hari rujak cingur," kata Mbah Niah saat ditemui detikcom di tempat jualannya, Jalan KH Mas Mansyur Surabaya.
Nenek Niah berusia 80 tahun. Setiap hari, ia biasa menjual 6-8 porsi rujak cingur. Harga per porsinya Rp 10 ribu. Namun uang hasil jualannya selama 10 hari malah hilang.
"Hilangnya tanggal 20 kemarin. Saya taruh di wadah (tempat). Entah hilang di rumah atau di tempat jualan. Karena kadang kalau malam hari saya tidur di tempat jualan karena sepi," terangnya.
Uang itu ia kumpulkan untuk membayar kontrakan. Mbah Niah tidak sendiri di rumah. Ia ditemani sang suami yang berusia 95 tahun. Mereka tidak mempunyai anak dan saudara di Surabaya.
Rumah kontrakan Mbah Niah di kawasan Sawah Pulo. Setiap hari, ia berangkat berjualan menggunakan jasa becak. Tarifnya Rp 40 ribu pulang-pergi.
"Kalau pas gak laku dagangannya, saya pinjam uang di penjual sate di dekat saya untuk bayar becak. Gak kuat kalau angkat dagangan dari rumah ke sini. Jaraknya 2 km. Kalau ke pasar masih kuat jalan," tambahnya.
Mbah Niah sudah berjualan rujak cingur selama 40 tahun. Ia berharap orang yang mengambil uangnya tidak mengulangi hal serupa.
"Ya yang mengambil, ojok nyolong lagi, duso (jangan maling lagi, dosa). Sudah ikhlas, biar nanti Gusti Allah yang ngijoli (mengganti)," pungkas Mbah Niah.