Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dibentuk akhir Mei lalu, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Kini ada 10 kecamatan di Surabaya yang akan mendapat pendampingan, untuk memaksimalkan fungsi dari kampung tangguh tersebut.
Saat perwakilan 10 kecamatan berdiskusi di Kantor BPB Linmas Surabaya, Camat Tambaksari Ridwan Mubarun menyampaikan hal yang mengejutkan. Dia mengatakan, kampung tangguh yang sudah berjalan dua bulan justru mengalami kejenuhan.
"Menurun semangatnya karena mereka sudah jenuh dengan kegiatan seperti itu," kata Ridwan, Selasa (28/7/2020).
Menurutnya, ada beberapa macam rutinitas yang membuat petugas kampung tangguh jenuh. Seperti menjaga portal kampung hingga membantu orang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Ketika ada yang confirmed mereka harus men-support, memberikan bantuan, menjaga di pintu dan sebagainya. Sudah jenuh. Ada treatment sendiri bagaimana mereka semangat lagi," jelasnya.
Sementara Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, oleh karena itu pemkot mengumpulkan 10 kecamatan dengan angka kasus positif Corona tinggi. Mereka berdiskusi bagaimana cara agar satgas kampung wani terjaga dan tidak jenuh.
"Makanya salah satunya dengan diskusi ada sebuah cara-cara agar daya juang masyarakat di dalam kampung wani terjaga dan meningkat," kata Irvan.
Ia menambahkan, perjuangan melawan COVID-19 belum berakhir. Tren penurunan kasus baru harus terus dipertahankan.
"Karena ini belum selesai perjuangannya. Bagaimana caranya tetap semangat memperjuangkan kondisi yang terus menurun ya tambah menurun dan dipertahankan," pungkasnya.