Saat detikcom mencoba mengkonfirmasi ke Pemkot Surabaya maupun Satgas COVID-19 untuk menanyakan upaya menekan angka kematian belum mendapat jawaban. Pemkot menjanjikan akan memberi penjelasan kasus kematian, Rabu (29/7/2020).
"Besok saja. Besok ada IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia)," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara singkat saat dikonfirmasi, Selasa (28/7/2020).
Selama pandemi COVID-19, data per Selasa (28/7/2020) terdapat 4.901 kasus meninggal dari situs covid19.go.id. Namun, berdasarkan data BNPB per 26 Juli, angka kasus kematian pasien COVID-19 tertinggi di Indonesia adalah Surabaya. Yakni sebanyak 803 orang.
Akan tetapi, data dari BNPB itu justru berbeda dengan di laman https://lawancovid-19.surabaya.go.id/. Di laman tersebut disebutkan kasus konfirmasi meninggal per 27 Juli ada 748 orang.
Angka kasus kematian di Surabaya terbayak ada di wilayah Surabaya Timur, yakni sebanyak 212 orang. Kemudian di wilayah Surabaya Selatan terdapat 176 orang, wilayah Surabaya Utara 152, Surabaya Pusat 128 dan yang paling kecil di Surabaya Barat ada 80 orang.
Dari angka kasus kematian di Surabaya sebanyak 748 ini terdapat kenaikan 0,67%. Artinya, jumlah kasus meninggal bertambah lima orang. Tentunya, angka kasus kematian ini tetap disalip oleh angka kesmbuhan. Sudah ada 4.798 dan mengalami kenaikan 1,4%. (fat/fat)