Para oknum LSM tersebut mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit milik Pemkab Banyuwangi itu, pada pukul 23.45, Senin malam (27/7/2020).
"Benar. (Kasus dugaan pengeroyokan ini) sudah dilimpahkan ke Polresta Banyuwangi. Saat ini kami tangani," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Arman Asmara Syarifuddin kepada detikcom, Selasa (28/7/2020).
Kasus dugaan pengeroyokan ini bermula ketika sekelompok anggota LSM mengantarkan seorang pasien untuk berobat ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Blambangan.
"Dari laporan korban inisial dr K, pasien yang dibawa LSM ini sudah dilakukan tindakan medis. Kemudian rekomendasinya dilakukan rawat jalan. Karena kondisi pasien membaik sehingga tidak perlu rawat inap," kata Arman.
Namun dari pihak LSM menolak dilakukan rawat jalan dan meminta agar si pasien dirawat inap. Tapi dokter tetap pada rekomendasinya. LSM ini lalu membawa pasien ke rumah sakit swasta. Dari rumah sakit swasta sekelompok anggota PSM ini mendatangi IGD RSYD Blambangan.
Setelah sempat cekcok dengan sejumah perawat, anggota LSM ini lalu mengeroyok dokter yang sebelumnya memeriksa pasien yang dibawa LSM.
"Terjadi cekcok dan akhirnya terjadi pengeroyokan dan penganiayaan terhadap dokter jaga," ungkap Arman.
Korban langsung melaporkan kasus pengeroyokan dan penganiayaan tersebut ke Polsek Banyuwangi Kota keesokan harinya. Selanjutnya dilimpahkan ke Polresta Banyuwangi.
"Kami sudah melakukan visum kepada korban. Korban mengalami luka memar dan lecet di beberapa bagian tubuh," tandas Arman. (iwd/iwd)