Dalam acara yang diselenggarakan di Hotel Mercure Surabaya, Senin (27/7/2020) sore, hadir ratusan driver ojol dari berbagai wilayah di Surabaya. Secara simbolis, Machfud menerima piagam bentuk dukungan dari Ojol Surabaya Raya kepada dirinya.
Dalam sambutannya, Machfud mengatakan ojol merupakan profesi yang tidak bisa lepas dari Surabaya saat ini. Dirinya menyinggung soal kesejahteraan ojol yang kurang diperhatikan pemerintah saat ini.
"Profesi ojol ini juga bagian dari masalah kita. Mereka menjalin pekerjaan dengan membantu warga menyediakan angkutan online. Ini vitamin buat saya, karena para ojol antusias, semangat semua," kata Machfud.
Machfud menyayangkan masih banyak ojol yang kesulitan mencari tempat singgah sementara/shelter guna beristirahat atau berteduh. Menurutnya, shelter sangat dibutuhkan ojol tidak hanya untuk beristirahat, tapi juga untuk membuat mereka lebih nyaman bekerja.
"Kewajiban sebetulnya dari pemilik aplikasi menyediakan shelter. Gak ada ojol ngiyup di jembatan, di mana-mana. Ke depan kalau ada shelter untuk ojek online supaya lebih rapi dan tertib. Justru ojol resmi, ini kewajibannya harus dibangun dari pemilik aplikasi. Kalau ojek tradisional ya di pengkolan," jelasnya.
Selain itu, Machfud juga menyoroti dampak COVID-19 terhadap para ojol. Seharusnya, para ojol yang kesulitan masuk dalam kategori MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan menerima bantuan.
"Dampaknya mereka sangat menderita, dan tidak masuk kategori MBR. Yang sulit juga tidak dapat. Ini prihatin buat saya. Makanya saya sangat senang, mereka kepingin ada harapan dan perubahan, mereka butuh figur yang membuat makmur wargane, maju kotane," terang Machfud.
Machfud berjanji jika dirinya terpilih sebagai Wali Kota Surabaya, ia akan memberi perubahan secara menyeluruh. Semua sektor akan diperhatikannya.
"Tidak hanya di luar, di dalam juga diperhatikan. Tidak hanya protokol saja. Paling nggak ada sentuhan lah. Ke depan akan ada perubahan secara menyeluruh, tentu perlu waktu juga," pungkasnya.
(fat/fat)