Bom jenis mortir tersebut ditemukan oleh Broeri warga Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Blitar saat menyelam mencari besi tua di dasar Sungai Brantas di Desa/Kecamatan Rejotangan, Tulungagung.
"Kedalaman sekitar 2,5 meter. Awalnya saya kira besi apa gitu, tapi setelah saya raba kok halus," kata Beoeri, Senin (27/7/2020).
Karena penasaran ia kembali menelusuri benda tersebut, hingga akhirnya ia menemukan bagian belakang bom yang menyerupai sirip. "Begitu pegang siripnya, wah ini bom, akhirnya dengan hati-hati saya angkat ke daratan," ujarnya.
Terkait temuan itu, Broeri akhirnya menghubungi Polsek Srengat Blitar, namun karena lokasi penemuan berada di wilayah Tulungagung akhirnya dialihkan penanganannya ke Polsek Rejotangan.
Sementara itu Kapolsek Rejotangan Iptu Hery Purwanto, mengatakan bom yang diduga peninggalan zaman penjajahan tersebut memiliki panjang 1 meter dengan diameter 70 sentimeter. Bom itu rencananya akan diamankan Tim Jihandak Brimob Kediri.
"Bom ini peninggalan di era penjajahan dan dimungkinkan masih aktif, makanya penanganan selanjutnya oleh Tim Jihandak," kata Hery. (fat/fat)