Plt Direktur RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan Tina Soelistiani mengungkapkan alasan keluarga dan warga mengambil paksa jenazah. Warga mengambil jenazah setelah meninggal diduga agar tidak ditangani dengan protokol COVID-19.
"Ya karena menganggap bukan COVID-19. Dibawa pulang pakai pikap," kata Tina kepada detikcom, Sabtu (25/7/2020).
Tina menjelaskan status jenazah probable COVID-19 dengan hasil rapid test reaktif. Sementara tes swab belum dilakukan karena pasien terlebih dahulu meninggal.
"Datang dengan keluhan sesak nafas dan batuk pukul 08.00. Kemudian diperiksa, difoto, dan hasilnya itu infeksi paru-paru. Curiga virus (viral infection) kemudian dirapid, hasilnya reaktif. Pasien meninggal dunia pada pukul 14.00," terang Tina.
Ratusan warga Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan mengambil paksa jenazah probable COVID-19 dari RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan. Jenazah warga berinisial MA (44) ini lalu dibawa pulang dengan mobil pikap.
Saat peristiwa terjadi petugas keamanan dari TNI-Polri berada di lokasi. Namun tidak bisa menghentikan warga yang jumlahnya banyak.
"Ada pengamanan rutin dari aparat. 2 anggota TNI dan 6 polisi. Tapi massa sangat banyak," pungkas Tina. (iwd/iwd)