Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bojonegoro terus bertambah. Forkopimda berkomitmen untuk menurunkan kasus kekerasan anak tersebut.
Komitmen bersama ini dilakukan Kapolres Bojonegoro AKBP M Budi Hendrawan, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Kajari Bojonegoro Sutikno, Ketua PN Bojonegoro Unggul Tri Esthi Muljono, Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro Imam Sholihin dan para pejabat utama (PJU) Polres Bojonegoro, serta Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kabupaten Bojonegoro.
AKBP Budi menyampaikan, dalam beberapa bulan terakhir ada 15 kasus kekerasan dengan korban anak di bawah umur. Yakni kekerasan seksual seperti pornografi, pencabulan dan pemerkosaan. Bahkan ada kasus yang menonjol dan viral yakni kasus pornografi, dengan korban 25 perempuan yang dijadikan model fotografi.
Masih menurut Budi, kekerasan terhadap anak dan perempuan bermacam-macam. Ada kekerasan seksual, fisik dan ekonomi. Yang paling banyak dilaporkan di Polres Bojonegoro yakni kekerasan seksual pencabulan.
Budi juga mengajak warga untuk menjaga anak masing-masing. "Dengan adanya kegiatan ini, kita ekspose melalui media untuk memberitahu bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan ada ancaman hukuman sangat tinggi. Sehingga ada efek jera bagi para pelaku dan anak perlu dilindungi. Karena menurut psikologi anak belum cakap, apalagi sampai ada kekerasan seksual terhadap anak sangat mengganggu dan menghancurkan masa depan anak itu sendiri," kata Budi, Kamis (23/7/2020).
Kemudian Bupati Anna menjelaskan, kegiatan ini merupakan momentum yang tepat. Sebab dalam beberapa bulan terakhir banyak terjadi kekerasan pada anak.
Dengan adanya penandatanganan komitmen bersama ini, diharapkan akan meningkatkan efek jera kepada para pelaku kekerasan dan mencegah kekerasan terjadi di masa yang akan datang. Ia ingin, pelaku kekerasan pada anak seperti kekerasan seksual mendapat hukuman maksimal.
"Kita dari jajaran Forkopimda Kabupaten Bojonegoro mencanangkan komitmen bersama dalam hal perlindungan anak," ucap Anna.
Ke depan, Polres Bojonegoro terus menggelar sosialisasi dan edukasi kepada para pelajar tentang bermedia sosial dengan baik. Tentang bagaimana cara bergaul dalam media sosial bagi anak-anak.
Forkopimda Bojonegoro berharap, orang tua turut serta mengawasi pergaulan anak. Baik melalui media sosial atau pergaulan sehari-hari. Orang tua merupakan garda terdepan dalam pengawasan terhadap anak.