Hari Anak Nasional, Khofifah Sebut Bocah Rawan Dapat Kekerasan Saat Pandemi

Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan, anak-anak rawan mendapatkan kekerasan. Untuk itu di Hari Anak Nasional, ia mengajak memberi perhatian ekstra kepada anak di masa pandemi COVID-19.

"Jujur diakui jika situasi ini juga membuat banyak orang dewasa atau orang tua stres, dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan mengalami kekerasan fisik, psikis, bahkan seksual," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (23/7/2020).

Selain itu, Khofifah juga menyebut anak-anak usia sekolah rawan mengalami stres di tengah pandemi COVID-19. Karena selama empat bulan terakhir, aktivitas mereka terbatas. Mulai dari belajar, bermain dan beribadah di rumah saja.

Baca juga: Mojokerto Luncurkan Program 'Biar Rajin', Ribuan Siswa Dapat Internet Gratis

"Awalnya mungkin gembira karena bisa di rumah, tapi lambat laun pasti bosan juga karena mereka tidak bisa bermain dan belajar dengan teman-teman sebayanya," imbuh Khofifah.

Untuk mengantisipasi keterpurukan pada anak, Mantan Menteri Sosial ini mengatakan, orang tua atau wali murid mempunyai peran penting. Khofifah meminta keluarga tidak lepas tangan, meskipun guru telah memberikan perhatian dan pengajaran jarak jauh.

"Di masa pandemi ini butuh kerja sama dan kolaborasi antara guru, orang tua, dan juga siswa. Dengan begitu semangat belajar anak-anak tetap dapat terjaga," imbuhnya.

Baca juga: SMA Negeri Sidoarjo Kenalkan Masa Pengenalan Sekolah dengan Daring

Selain itu, masyarakat perlu lebih aktif sebagai pelopor dan pelapor kasus kekerasan anak. Agar setiap anak dapat terlindungi. Khofifah juga berpesan agar anak-anak di Jatim tetap melakukan berbagai kegiatan positif dan produktif, serta patuh pada protokol kesehatan.

"Tetap semangat, tetap sehat. Jangan putus asa, jaga terus semangat meraih cita-cita setinggi langit. Insyaallah situasi ini bisa segera berakhir," pungkas Khofifah. (sun/bdh)