Cerita di Balik Kasus 21 Nakes Positif COVID-19 Tertular Komunitas Gowes

Cerita di Balik Kasus 21 Nakes Positif COVID-19 Tertular Komunitas Gowes

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 22 Jul 2020 14:49 WIB
RSUD Ngudi Waluyo Blitar
RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi (Erliana Riady/detikcom)
Blitar -

Sebanyak 21 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, positif COVID-19. Paparan virus Corona ini diduga berasal dari komunitas gowes mereka. Bagaimana cerita goweser ini bisa menjadi media penularan Corona, berikut cerita salah satu goweser di komunitas tersebut, yang hasil tes swab-nya negatif.

Ulfa, staf bagian apotek RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, tak menduga jika momen yang membahagiakan di kelompok gowesnya berbuah jadi petaka. Dari 10 orang yang ikut gowes ke Bendungan Ngusri, Kecamatan Gandusari, pada Minggu (12/7), lima di antaranya kemudian terkonfirmasi positif COVID-19.

Sepuluh orang itu terdiri atas 8 dewasa dan 2 anak-anak. Mereka bukan hanya staf di RSUD Ngudi Waluyo, tapi juga nakes dari rumah sakit swasta.

"Ceritanya, titik kumpul kami di rumah seorang teman di Gandusari. Dari situ kami parkir mobil, lanjut gowes bareng ke Bendungan Ngusri. Di sana foto-foto sambil istirahat, lalu balik gowes pulang ke rumah teman tadi," tutur Ulfa mengawali cerita kepada detikcom, Rabu (22/7/2020).

Ulfa mengaku terlambat datang bersama suaminya, sehingga dia menyusul saat perjalanan naik sepeda menuju Bendungan Ngusti, tidak berbarengan dengan yang lainnya. Namun, setahu dia, selama di Bendungan Ngusri, semua tertib memakai masker dan menjaga jarak. Bahkan sampai perjalanan pulang ke rumah temannya di Gandusari itu, seluurh goweser tak melepas masker.

"Tapi, Mbak, sampai di rumah teman itu kami makan bersama. Otomatis semua masker dilepas untuk menikmati hidangan tuan rumah. Mungkin saat itulah penularan airborne terjadi karena di dalam ruangan walaupun kami usahakan tetap menjaga jarak aman," ungkapnya.

Tonton video 'dr Reisa Ingatkan Bahaya Stigma pada Pasien dan Nakes Corona':

[Gambas:Video 20detik]



Dan benar saja. Pada Minggu (12/7) malam, salah seorang dari mereka mengalami gejala klinis COVID-19. Lalu Kamis (16/7), yang bersangkutan diambil tes swab di RSUD Ngudi Waluyo. Jumat (17/7) hasil swab menyatakan dia terkonfirmasi positif Corona.

"Jumat malam, kami yang ikut gowes langsung di-tracing. Kemudian Sabtu (18/7) kami di-swab dan karena RSUD Ngudi Waluyo sudah bisa melakukan tes swab sendiri, sehingga malam itu langsung keluar hasilnya. Empat rekan kerja positif dan satu dokter dari luar juga positif," imbuhnya.

Ulfa sangat shock dengan fakta yang harus dihadapinya. Meski hasil tes swab dia dan suaminya negatif, separuh teman yang ikut gowes di Bendungan Ngusri harus diisolasi karena terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19.

Dia lebih terkejut lagi saat mendengar informasi ada 21 nakes di tempat kerjanya ikut terinfeksi. Dan penularan cepat menyebar pada orang yang pernah kontak erat dengan empat nakes temannya gowes.

"Saya kok menduganya penularan terjadi saat kami makan bareng itu, ya. Dari kasus ini, saya sarankan goweser membawa bekal makan dan minum sendiri. Kalaupun melepas masker, pastikan jaga jarak juga," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.