"KBS rencananya saya minta buka, tapi kita cek dulu protokol kesehatan. Karena kan dia (KBS) terbuka bukan tertutup jadi kita evaluasi protokol-protokolnya, kalau nggak ya berat nangani," kata Risma kepada wartawan di halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (21/7/2020).
Risma menambahkan, selain menyiapkan protokol kesehatan di KBS, pihaknya juga menginginkan ada simulasi terlebih dahulu sebelum KBS benar-benar dibuka untuk pengunjung.
"Iya kita harus ada simulasi dulu. Saya nggak mau jadi nanti kita akan hitung posisinya, maksimal berapa, kemudian ada yang mengawasi (petugas). Kemudian area singa maksimal berapa, ini maksimal berapa," lanjut Risma.
Risma juga belum bisa memastikan kapan KBS akan dibuka kembali. Pihaknya ingin protokol kesehatan di KBS benar-benar diterapkan secara ketat.
"Sampai sempurna. Saya nggak mau kalau sembrono. Semua harus mengawasi semua. Di area satwa harus ada pengawasannya. Mungkin jamnya juga kita batasi," tambah Risma.
Risma juga meminta agar ada petugas yang mengawasi jumlah pengunjung. Sehingga tidak melebihi batas yang ditentukan dan menghindari penumpukan pengunjung.
"Nanti kita bisa online (tiket). Kalau online bisa mudah pengendaliannya. Jadi misalkan kelompok A seratus, oh ternyata kapasitasnya cuman 200, jadi sisanya 100 yang dibolehkan (masuk), misalkan satu hari 6 ribu itu nggak bisa lebih," pungkas Risma. (sun/bdh)