.webp)
Pasar Keputran disterilisasi. Itu dilakukan saat Pasar Keputran diliburkan selama sepekan usai 37 orang positif COVID-19. Pasar Keputran diliburkan mulai Selasa-Senin (21-27/7/2020).
Kasatpol PP Surabaya Eddy Christijanto mengatakan hari pertama Pasar Keputran diliburkan pihaknya sterilisasi mulai dari atas, bawah dan dalam. Ini salah satu upaya Pemkot Surabaya untuk mentreatment agar penularan COVID-19 tidak menyebar.
"Jadi hari ini PMK sudah melakukan penyemprotan, baik dari sisi bawah maupun dari sisi atas," kata Eddy kepada detikcom di Pasar Keputran, Selasa (21/6/2020).
Sterilisasi ini, jelas dia, dengan melakukan penyemprotan disinfektan menggunakan mobil PMK dan bronto skylift. Penyemprotan disinfektan sebanyak 10.000 liter ini dilakukan dengan ketinggian 21 meter agar semua bagian atas pasar dan udara di sekitar bisa disterilisasi.
Setelah sterilisasi di semua bagian Pasar Keputran, setelah itu dilakukan kerja bakti para pedagang, Rabu (22/7). Ini dilakukan agar semua orang yang kerja bakti merasa aman dan nyaman.
"Besok akan kita lakukan dengan pelaksanaan kerja bakti di Pasar Keputran. Kenapa kok besok, karena hari ini kita sterilisasi hingga besok temen-temen pas turun ke Pasar Keputran bisa aman," jelasnya.
Tonton video 'Penerapan Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru di Pasar Mayestik':
Eddy mengatakan, sterilisasi ini akan terus dilaksanakan hingga Minggu (27/7) pukul 00.00 WIB. Dan sebelum pasar dibuka kembali, pasar dijaga ketat oleh jajaran kepolisian, TNI, Satpol PP, Linmas dan PD Pasar Surya.
"Pedagang sudah mulai masuk Minggu sore. Mereka kita berikan toleransi untuk bisa masuk, mungkin akan kita komunikasikan teman-teman dari kepolisian dan TNI," ujarnya.
Selama Pasar Keputran diliburkan, terdapat pengalihan arus dari Jalan Pandegiling, Jalan Sulawesi dan Jalan Sunda. Itu mengantisipasi pedagang dan pembeli masuk dari berbagai arah.
"Jadi mohon seluruh warga Kota Surabaya yang akan melewati Pasar Keputran, kami mohon maaf untuk sementara akses kami gunakan untuk sterilisasi Pasar Keputran," kata dia.
"Ini semua bukan demi apa-apa, tapi untuk memutus pandemi COVID-19 di Surabaya. Khususnya wilayah Keputran dan sekitarnya," tambahnya.
Sementara dalam sterilisasi ini, petugas gabungan yang diterjunkan 500 personel. Mereka terdiri dari polisi, TNI, Satpol PP, Linmas, Dishub, termasuk PMK dan OPD.
