Ketua KPU Trenggalek Gembong Derita Hadi mengatakan sebelum bertugas, 1.550 PPDP di wilayahnya telah menjalani rapid test guna mendeteksi lebih dini potensi penyebaran virus Corona.
"Yang rapid test-nya reaktif langsung kami ganti. Yang kami beri SK hanya yang nonreaktif. Sehingga saat ini tidak ada PPDP kami yang reaktif atau positif COVID-19," kata Gembong, Senin (20/7/2020) saat memantau coklit di rumah dinas Bupati Trenggalek.
Selain itu saat menjalankan tugas pencocokan dan penelitian data calon pemilih, petugasnya diwajibkan mematuhi sejumlah protokol kesehatan, mulai memakai masker, face shield, sarung tangan, hingga jaga jarak.
"Kalau di dalam ruangan dirasa kurang aman, maka coklit bisa dilakukan di teras rumah. Kami juga meminta seluruh PPDP untuk segera melaporkan ke atasannya apabila mengalami sakit, sehingga bisa segera diambil langkah tindak lanjut," ujarnya.
Gembong menjelaskan, coklit pilkada di Trenggalek kali ini menyasar lebih dari 500 ribu pemilih yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. Satu PPDP bertugas men-coklit 500 orang dan diwajibkan untuk berkeliling ke masing-masing rumah sesuai yang tertera dalam kartu keluarga (KK).
"Yang kami sasar adalah KK, bukan rumah, karena satu rumah bisa saja ada satu atau dua KK," imbuhnya.
Dengan coklit ini diharapkan seluruh warga Trenggalek yang memiliki hak pilih, masuk salam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan bisa menggunakan hak suaranya dalam memilih calon bupati dan wakil bupati.
"Makanya, data calon pemilih ini masih bisa berubah, karena bisa saja terjadi perpindahan penduduk, meninggal dunia atau peralihan status dari warga sipil menjadi TNI/Polri atau sebaliknya," jelasnya.
Gembong menambahkan tidak hanya masyarakat biasa yang menjadi sasaran coklit, namun sejumlah pejabat termasuk tokoh masyarakat juga ikut dilakukan coklit. Hal ini guna memastikan validasi data dengan fakta di lapangan.
"Makanya dalam coklit ini tidak bisa diwakilkan, karena harus ada bukti berupa KK dan KTP, sesuai apa tidak. Seperti ini tadi kami juga melakukan coklit di kediaman Pak Bupati Arifin," ujarnya.
Sementara itu Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengaku mendukung penuh kegiatan coklit yang dijalankan KPU Trenggalek, sebab tahap tersebut untuk memastikan seluruh warga yang memiliki gak pilih masuk dalam DPT.
"Ini tadi kalau yang di KK saya ada dua pemilih, saya sendiri dan istri," kata Arifin.
Pihaknya berharap warga yang telah memiliki hak pilih namun belum tercatat, agar segera melaporkan ke KPU Trenggalek melalui petugas yang ada di desa atau kecamatan. "Jadi pastikan data anda masuk, sehingga nanti saat muncul DPT sudah masuk," imbuhnya.
Tonton video '7 Provinsi Lapor Tak Ada Penambahan Kasus Covid-19':
(iwd/iwd)