Dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi dukungan bapaslon perseorangan dalam Pilwali Kota Blitar 2020 disampaikan ada tiga bapaslon. Yakni pasangan Sumari-Edi Widodo mendapat sebanyak 1987 dukungan. Bapaslon Purnawan Buchori-Indri Kuswati mendapat 5.883 dukungan. Dan bapaslon Lisminingsih-Teteng Rukmonocondrono memperoleh dukungan sebanyak 5.469 .
Jumlah ini, hanya separuh dari syarat minimal dukungan untuk calon perseorangan. Yakni 10 persen jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sebanyak 113.550. Sehingga, masing-masing bapaslon seharusnya menyerahkan sebanyak 11.355 dukungan.
"Karena dalam rekapitulasi ini tidak ada yang bisa memenuhi syarat minimal dukungan untuk bapaslon perseorangan, maka ketiga bapaslon tidak ada yang lolos pada tahap awal," ucap Ketua KPU Kota Blitar, Choirul Umam kepada detikcom, Senin (20/7/2020).
Hasil rekapitulasi dukungan bapaslon perseorangan dalam Pilwali Blitar ini akan diumumkan secara resmi pada tanggal 22 Juli. Pengumuman akan ditempel di laman KPU Kota Blitar dan bersurat kepada bawaslu.
Ketiga bapaslon jalur independen ini, lanjutnya, masih diberi kesempatan melakukan perbaikan usai hasil rekapitulasi diumumkan. Kemungkinan waktu perbaikan data dukungan bisa dimulai sejak tanggal 25 Juli.
"Waktu perbaikan hanya sekitar 8 hari. Jika dalam perbaikan masih juga tidak bisa memenuhi syarat minimal dukungan, maka dipastikan mereka tidak bisa mendaftar sebagai bapaslon jalur independen bersamaan dengan bapaslon dari partai politik," imbuhnya.
Dalam rapat pleno tadi, sempat ada keberatan dari bapaslon Purnawan Buchori-Indri Kuswati. Jumlah dukungan yang diserahkan kepada KPU ada selisih kurang 100 suara. Selisih itu terjadi di Kecamatan Sananwetan.
"Keberatan tadi itu sifatnya administratif. Jadi harus dibuktikan, untuk kami bisa mengubah data besarnya dukungan. Tapi walaupun ditambah 100, juga masih jauh dari syarat minimal dukungan," pungkasnya. (iwd/iwd)