Tiga lokasi itu terdiri RSUD Srengat, Puskesmas Sutojayan dan Gedung LEC di Kecamatan Garum. Kapasitas tiga lokasi itu mampu menampung 60 pasien. Nantinya, tempat isolasi bagi pasien konfirmasi tanpa gejala, selama ini diisolasi di rumah sakit rujukan dan rumah sakit penyangga.
"Pasien dengan status OTG atau konfirmasi tanpa gejala (Asimptomatik) ini sebenarnya bisa isolasi mandiri di rumah. Namun kami meragukan kedisiplinan mereka menerapkan protap Corona. Jadi kami pikir lebih aman, jika mereka dilokalisir isolasinya di suatu tempat tersendiri," kata Jubir Gugus Tugas COVID-19 Pemkab Blitar, Krisna Yekti dikonfirmasi detikcom, Senin (20/7/2020).
Jumlah pasien konfirmasi tanpa gejala (Asimptomatik) ini memang mengalami lonjakan setelah pemkab melakukan tes swab massal secara masif. Tes swab dilakukan sebagai upaya tracing dari kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif sebelumnya.
Seperti kasus klinik di Kecamatan Wlingi yang menimbulkan klaster Surabaya. Terdata ada 15 orang ikut tertular. Selain itu, gugus tugas COVID-19 juga mencatat ada 9 klaster lainnya. Seperti klaster Kalimantan dengan empat pasien, klaster Sulawesi ada empat pasien dan transmisi lokal di lingkup asrama.
Bahkan pada 17 Juli, pasien terkonfirmasi positif mencetak rekor tambahan sebanyak 34 orang. Dari jumlah itu, 24 orang di antaranya merupakan konfirmasi tanpa gejala.
"Tiga lokasi itu sudah siap sejak Minggu (19/7) sore. Dan kami khususkan untuk isolasi mereka," tandasnya.
Hingga hari ini, jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 sebanyak 93. Dengan rincian 28 sembuh, 55 masih dirawat dan 10 meninggal. Mereka ini tersebar di 18 kecamatan Kabupaten Blitar. Jadi, tinggal 4 kecamatan. Kecamatan Panggungrejo masuk zona orange, Kecamatan Wonotirto dan Kademangan masuk zona kuning dan Kecamatan Bakung masuk zona hijau.
(fat/fat)