Sampai Selasa (27/7), gugus tugas COVID-19 Kabupaten Blitar mendata ada 53 pasien positif Corona. Dengan rincian 24 sembuh, 24 masih dirawat, dan 8 meninggal dunia.
Dari angka itu, klaster Surabaya mengakibatkan 14 orang terpapar. Kemudian ada 6 warga yang mengurus surat keterangan sehat untuk bekerja diluar daerah, juga diketahui positif hasil tes swabnya.
"Yang positif itu melonjak tajam pascalebaran. Mereka yang wara wiri kesana kemari dari luar kota. Para pendatang yang dilarang mudik yang OTG ini yang mendominasi bertambahnya positif Corona. Baru ketahuan positif ketika mengurus syarat mau kembali ke tempatnya bekerja," kata Rijanto dikonfirmasi detikcom, Rabu (15/7/2020).
Tak hanya pemudik, kata Rijanto, mereka yang positif Corona hasil tracingnya karena sering menggunakan rumah sakit yang dirujuk menangani Corona.
Selain itu, paparan virus Corona tinggi juga diduga berasal dari kontak erat warga dengan pasien terkonfirmasi positif Corona. Rijanto menilai warga Kabupaten Blitar masih abai menerapkan protokoler Corona maka potensi penularan akan semakin tinggi.
Apa yang dikhawatirkan Rijanto memang berdasarkan data. Lonjakan jumlah paparan tak hanya yang terkonfirmasi positif. Namun jumlah PDP selalu bertambah setiap hari. Data terakhir, jumlah total PDP sebanyak 102 dan ODP jumlah total 1.054. Dari angka itu, pasien yang sembuh terpantau lebih dari 50 persen.
Untuk itu, Bupati Blitar meminta masyarakat semakin disiplin menegakkan protap Corona. Baik di lingkup internal maupun eksternal tempat kerja, pendidikan, pariwisata dan tempat usaha.
"Wabah ini tidak bisa dihindari. Namun kita bisa upayakan dengan disiplin memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Hanya dengan disiplin diri yang bisa jadi vaksin untuk menangkal Corona," pungkasnya. (iwd/iwd)