.webp)
Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sidoarjo membuat alat pelindung diri (APD) termasuk face shield dan masker. APD itu akan disumbangkan ke rumah sakit di Surabaya Raya yang saat ini kekurangan.
Rumani (50) warga Kecamatan Balongbendo mengatakan, dirinya selama pandemi COVID-19 tidak mendapatkan penghasilan sepeser pun. Karena dari keterbatasan fisiknya, sejak dulu dia bekerja di rumah sebagai penjahit baju. Biasanya menerima jahitan seragam sekolah.
"Saat pandemi COVID-19 ada 20 anggota HWDI Sidoarjo hampir tidak mendapatkan penghasilan. Karena tidak ada yang menjahitkan baju. Baik itu baju seragam sekolah atau seragam kantor," kata Rumani kepada wartawan, Sabtu (18/7/2020).
Rumani menambahkan, kini kegelisahan itu pergi setelah kawan-kawan disabilitas mendapatkan pekerjaan dengan membuat alkes. Seperti baju hazmat, face shield, dan masker. Orderan itu datang dari Akpol Alumni 2016 yang berdinas di jajaran Polda Jatim.
"Ya alhamdulillah sejak 2 minggu yang lalu, teman-teman bisa bekerja di rumah masing-masing. Bahkan hasil karyanya rencana mulai besok sudah disumbangkan," jelas Rumani.
Hal yang sama disampaikan Siti Aisyah (40) warga Jabon Sidoarjo. Sama seperti Rumani, ia juga mengaku hanya bisa menjahit.
"Ya syukur alhamdulillah ada bantuan pekerjaan membuat alkes ini. Dengan kegiatan ini bisa membantu untuk keperluan sehari-hari di keluarga kami," kata Siti.
Iptu Mohammad Prasetyo, Alumni Akpol 2016 mengatakan, bantuan pekerjaan itu sengaja diberikan kepada HWDI di Sidoarjo. Karena selama pandemi COVID-19 mereka tidak mendapatkan pekerjaan.
"Tujuan utamanya agar teman-teman HWDI di Sidoarjo ini mendapatkan tambahan penghasilan. Karena selama pandemi mereka penghasilannya berkurang. Selain itu kami juga membagikan puluhan paket sembako. Dan rencana hasil karyanya alkes yang sudah jadi, mulai besok akan dibagikan ke RS di Surabaya Raya," pungkas Prasetyo.
