.webp)
Tidak hanya PMI Jember yang menjadi korban janji perempuan yang nyaris menipu Anang-Ashanty. Tapi juga PMI Sidoarjo.
Kepala UPTD PMI Sidoarjo Asich Yussak mengatakan, pernah ada seseorang yang akan membantu. Dia akan memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 2 miliar.
"Pernah ada penawaran seseorang akan memberikan bantuan ke PMI Sidoarjo," kata Asich saat dihubungi detikcom, Sabtu (18/7/2020).
Asich menerangkan, sekitar Oktober atau November 2019, orang tersebut melalui perantaranya mendatangi kantor PMI Sidoarjo. Sang perantara mengatakan, PMI Sidoarjo akan mendapatkan bantuan uang tunai.
"Dijanjikan Rp 2 miliar, tapi kami memberikan proposal berupa sesuatu alat untuk kegiatan operasional PMI Sidoarjo," terang Asich.
Ia menjelaskan, ketika PMI Sidoarjo membutuhkan komponen alat operasional seharga Rp 2 miliar, kebetulan ada seseorang yang menjanjikan akan memberikan bantuan. Selanjutnya pihaknya mengajukan proposal dan dalam waktu singkat proposal itu diterima.
"Sekitar tanggal 18 November 2019 proposal itu di-acc. Setelah itu kami mulai curiga, karena tanpa melalui disurvei kok di-acc. Ternyata kecurigaan kami benar, hingga sampai saat ini tidak ada realisasi," jelas Asich.
Ia memastikan, orang yang memberikan janji palsu itu sama dengan yang mengumbar janji ke PMI Jember. "Kalau di PMI Sidoarjo juga pernah dijanjikan sama dengan pelaku yang di PMI Jember. Tapi jumlah tidak sebesar di Jember. Di Sidoarjo hanya di-acc Rp 2 miliar," tambahnya.
Kasus janji palsu ini menguak setelah istri Anang Hermansyah, Ashanty merasa nyaris jadi korban penipuan oleh calon pembeli rumahnya. Yang mana, sang calon pembeli rumah itu ternyata perempuan yang mengobral janji ke PMI di Jatim.
