Tentang Doa Pemindah Rumah dalam Semalam hingga Harapan Bupati Ngawi

Round-up

Tentang Doa Pemindah Rumah dalam Semalam hingga Harapan Bupati Ngawi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Jul 2020 08:56 WIB
Pengakuan Giman (47) memindahkan rumah seorang diri dalam semalam masih membuat orang penasaran. Kini ia bercerita soal doa yang dipanjatkan saat memindahkan rumah tersebut.
Giman (47)/Foto: Sugeng Harianto
Surabaya -

Pengakuan Giman (47) memindahkan rumah seorang diri dalam semalam masih membuat orang penasaran. Ia sempat bercerita soal doa yang dipanjatkan saat memindahkan rumah tersebut.

"Kalau doanya sesuai keyakinan kita aja," ujar Giman saat di konfirmasi detikcom, Rabu (15/7/2020).

Giman merupakan warga Dusun/Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar, Ngawi. Dalam berdoa, imbuh Giman, harus disertai rasa ikhlas agar keinginan bisa terwujud. Proses memindah rumah itu ia lakukan pada Kamis malam Jumat (25/6) sekitar pukul 23.00 WIB hingga pukul 00.30 WIB.

"Keyakinan dan keikhlasan. Intinya kita ikhlas yakin bahwa kita menghadap sesuatu yang kita inginkan harus terwujud atau terjadi. Keyakinan kita terhadap Allah untuk meratapi supaya kita kuat aja," terang Giman.

Ia menambahkan, berdoa tidak harus menggunakan bahasa Al-Qur'an. Menurutnya, Tuhan mengerti semua bahasa. Makanya ia berdoa dalam Bahasa Jawa.

"Doanya kalau orang Jawa itu, kan Allah maha mengerti, nggak harus bahasa Al-Qur'an. Menurut aku sih yang penting keyakinan hati dengan tulus. Jadi ndak harus bahasa Al-Qur'an itu menurut aku," paparnya.

"Syukur-syukur malah bagus bahasa Al-Qur'an," tambahnya.

Rumah Giman (47) masih banyak dikunjungi orang. Pemkab Ngawi berharap, banyaknya pengunjung tak menjadi klaster penyebaran COVID-19.

Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyampaikan, pihaknya tidak akan menutup destinasi wisata dadakan itu meski pandemi Corona belum berakhir. Namun pihaknya telah berkoordinasi dengan Forkopimda, untuk memerintahkan Forkopimcam agar menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung.

"Tidaklah (tidak ada penutupan). Kita sudah arahkan semua agar penetapan protokol kesehatan bagi pengunjung. Jangan sampai jadi klaster baru (COVID-19). Jam 5 tutup," ujar Bupati Ngawi yang akrab disapa Kanang saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (14/7).

Kanang mengatakan, Forkopimcam telah membuat penyekatan di pintu masuk ke lokasi. Para pengunjung harus menjalani tes suhu tubuh dan wajib bermasker.

"Semua gang kita suruh tutup dan demi kesehatan juga, cek suhu badan, wajib pakai masker, jaga jarak diatur per 10 orang saja langsung balik bergantian," imbuh Kanang.

Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan, rumah Giman yang ada di Dusun/Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar bisa menjadi destinasi wisata. "Ya bisa aja wisata rumah unik jadinya. Nanti sharing-nya seperti apa, bisa saja untuk wisata. Bisa asal ndak ada syiriknya," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Giman mengaku memindahkan rumah seorang diri dalam semalam, dengan hanya duduk bersila sambil meditasi. Ia mengaku dibantu banyak orang dalam imajinasinya.

Rumah yang ia pindahkan merupakan jenis rumah adat Jawa, yang terdiri dari 20 tiang kayu, lengkap dengan atap genting. Rumah itu berukuran 10 x 12 meter.

Oleh Giman, rumah itu digeser 60 sentimeter ke depan dan dinaikkan sekitar 1,3 meter dari pondasi lama. Aksi tersebut dinilai mengingatkan pada dongeng Roro Jonggrang.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.