.webp)
"Betul jadi perwakilan dari pengurus SPSI Ngawi telah sepakat menyampaikan kepada kami bahwa tidak akan ada aksi unras terkait penolakan RUU Omnibus Law," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dicky Ario Yustisianto saat dikonfirmasi detikcom Jumat (17/7/2020).
Penyampaian kesepakatan dari SPSI itu, kata Dicky, dilakukan saat silaturahmi dan komunikasi antara Polres Ngawi dengan serikat pekerja. Hal tersebut, lanjut Dicky, juga guna mewujudkan masyarakat semakin produktif serta mendukung program Polres Ngawi yaitu Perusahaan tangguh.
"Yang pasti guna mewujudkan masyarakat semakin produktif serta mendukung program Polres Ngawi yaitu Perusahaan tangguh. Serta kita sosialisasi terkait new normal agar disampaikan juga kepada masyarakat luas," ungkapnya.
Dicky mengatakan dalam masa pandemi COVID-19 saat ini telah banyak memberikan dampak bagi masyarakat. Dharapkan kepada para SPSI di Ngawi untuk tetap menjalin komuniksi yang baik dengan pihak perusahaan dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Sesuai imbauan pemerintah guna bersama-sama dapat mencegah penyebaran COVID-19," tandas Dicky.
Sementara itu perwakilan Ketua SPSI Ngawi Suntari, mengaku sepakat untuk membantu Polres Ngawi dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di Ngawi.
"Kita dari SPSI Ngawi tetap memberikan dukungan kepada rekan-rekan ditingkat provinsi maupun pusat yang saat ini tengah memperjuangkan penolakan tentang omnibus law. Dukungan tersebut tidak harus datang ikut serta dalam pelaksanaan aksi, tapi bisa melalui surat dan doa maupun melakukan giat sosial di dalam lingkungan perusahaan masing-masing," ujar Suntari. (iwd/iwd)
