Pakar Sebut Sistem Belajar Daring Tak Efektif karena Metodenya Belum Disiapkan

Pakar Sebut Sistem Belajar Daring Tak Efektif karena Metodenya Belum Disiapkan

Amir Baihaqi - detikNews
Jumat, 17 Jul 2020 12:31 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Surabaya -

Pakar Pendidikan Isa Anshori menilai sistem belajar daring atau online yang diterapkan sekolah saat ini tidak efektif. Sebab metode daring belum disiapkan sepenuhnya. Sehingga saat ini banyak ditemukan keluhan dan masalah baik dari siswa maupun orang tua.

"Menurut saya kalau bicara efektivitas pembelajaran secara daring untuk saat ini tidak efektif sama sekali. Karena memang tidak disiapkan," tegas Isa saat berbincang-bincang dengan detikcom, Jumat (17/7/2020).

Untuk menjadi pembelajaran daring yang efektif, lanjut Isa, pemahaman guru tidak boleh hanya mengejar proses penuntasan kurikulum semata. Namun yang terpenting adalah hasilnya.

"Pertama pemahaman guru tentang belajar daring (Online). Pemahaman itu guru tidak boleh lagi berpikir ketuntasan kurikulum tapi yang pasti hasilnya seperti apa," jelasnya.

"Yang harus dilakukan adalah merangkum satu rumpun dalam satu mata pelajaran. Jadi misalkan ada 6 pelajaran dalam satu hari, 6 dikumpulkan kan ada IPA dan IPS kan. Cukup 2 mata pelajaran tapi mencakup seluruh mata pelajaran," jelasnya.

Tonton video 'Usaha Ruangguru Permudah Pembelajaran Jarak Jauh':

Menurut Isa, sistem belajar daring harus mengacu prinsip mudah, murah dan bisa dilakukan oleh siswa seperti laporan kegiatan sehari-hari di rumah. Sehingga pembelajaran itu tidak kemudian lagi membebani siswa atau otang tua.

"Misalkan kalau pertanyaan kecil untuk kelas 1 SD. Berapa kali Anda mencuci tangan dalam sehari agar terbebas dari kuman. Anak kan bisa nanti menghitung laporannya. Nah itu mudah, murah dan bisa dilakukan. Kalau yang muslim berwudhu kan bisa macam-macam. Bisa ada alasan logis kan. Nah itu mudah, murah dan bisa dilakukan," terangnya.

"Intinya gini, berilah tugas yang anak-anak itu yang mudah dan orang tua tidak terbebani. Itu tantangan guru. Berarti kita menantang kreativitas guru dan inovasi guru," tambah Isa.

Sedangkan dari sisi konten sistem belajar daring, Isa menyarankan guru agar tidak memakai lagi pendekatan teori-teori pelajaran. Sebab hal itu bisa diganti dengan memberikan tugas atau proyek sederhana kegiatan sehari-hari yang dikemas dalam bentuk video atau foto.

"Dari sisi guru lagi. Pendekatannya bukan konten lagi atau teori-teori. Tapi kasih proyek seperti membuat hidup bersih selama di rumah. Anak-anak bisa membuat video, bisa gambar, foto macam-macam lah dan dikirim,"

"Bukan kemudian satu jam online terus menerus itu kan menghabiskan kuota. Sehingga dengan tiga hal tadi itu mudah, murah dan bisa akan lebih efektif dalam pembelajaran daring," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.