Rumah yang dipindah Giman (47) seorang diri dalam semalam masih banyak dikunjungi orang. Pemkab Ngawi berharap, banyaknya pengunjung tak menjadi klaster penyebaran Corona.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyampaikan, pihaknya tidak akan menutup destinasi wisata dadakan itu meski pandemi Corona belum berakhir. Namun pihaknya telah berkoordinasi dengan Forkopimda, untuk memerintahkan Forkopimcam agar menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung.
"Tidaklah (tidak ada penutupan). Kita sudah arahkan semua agar penetapan protokol kesehatan bagi pengunjung. Jangan sampai jadi klaster baru (COVID-19). Jam 5 tutup," ujar Bupati Ngawi yang akrab disapa Kanang saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (14/7/2020).
Kanang mengatakan, Forkopimcam telah membuat penyekatan di pintu masuk ke lokasi. Para pengunjung harus menjalani tes suhu tubuh dan wajib bermasker.
"Semua gang kita suruh tutup dan demi kesehatan juga, cek suhu badan, wajib pakai masker, jaga jarak diatur per 10 orang saja langsung balik bergantian," imbuh Kanang.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan, rumah Giman yang ada di Dusun/Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar bisa menjadi destinasi wisata. "Ya bisa aja wisata rumah unik jadinya. Nanti sharing-nya seperti apa, bisa saja untuk wisata. Bisa asal ndak ada syiriknya," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Giman viral di media sosial setelah mengaku memindahkan rumah seorang diri dalam semalam. Bahkan ia memindahkan rumah itu hanya dengan waktu sekitar 1,5 jam.
Rumah khas Jawa tersebut terdiri dari 20 tiang kayu, lengkap dengan atap genting dan berukuran 10 x 12 meter. Oleh Giman, rumah itu digeser 60 sentimeter ke depan dan dinaikkan sekitar 1,3 meter dari pondasi lama.
Hingga saat ini, rumah Giman masih ramai dikunjungi warga yang penasaran. Bahkan dalam sehari, pengunjung hampir mencapai seribu orang.