"Belum ada kabar rekom. Saya juga gak tahu bocorannya. Ya saya sebagai ketua (DPD) belum diundang dalam rangka keputusan rekom Surabaya. Sejauh ini, kita sudah menyampaikan laporan kita terkait calon yang kita usulkan ke DPP berdasar survei sebelum COVID-19, Februari lalu. Rekom itu kewenangan mereka (DPP), dan saat ini masih belum," kata Kusnadi usai paripurna di DPRD Jatim, Senin (13/7/2020).
Soal aksi sujud dari Whisnu Sakti Buana beberapa waktu lalu, Kusnadi mengaku tidak mengetahui apakah sujud itu terkait rekomendasi.
"Mungkin beliau dapat informasi tapi bukan dari kami DPD PDIP Jatim karena saya belum dapat informasi apa-apa," terang Kusnadi.
Kusnadi mencontohkan, bila suatu daerah akan turun rekom kepada bakal calon, maka dirinya akan dipanggil ke DPP. Ia mencontohkan, Minggu lalu dirinya diundang ke DPP untuk mendampingi keputusan rekom kepada calon di Kabupaten Mojokerto.
"Jadi sampai saat itu belum ada rekomendasi dari DPP ke Surabaya. Soal bocoran juga tidak ada. Jadi gini setelah 23 Februari lalu kita gak punya usulan apa-apa ke DPP terkait bakal calon di Surabaya. Kecuali DPP membutuhkan kami dan saya datang seperti kemarin rekom di Kabupaten Mojokerto, juga di Kediri dan Blitar. Jadi belum ada dari DPP rekom Surabaya," jelasnya.
Soal adanya kemungkinan Whisnu dapat rekom, Kusnadi mengaku tidak masalah. Ia akan mematuhi keputusan dari DPP. Selain itu, komunikasi dirinya dengan Whisnu juga berjalan secara intens dan baik.
"Kalau komunikasi ya setiap saat dengan Pak Whisnu. Kan komunikasi juga bahas konsolidasi partai, struktur partai. Karena beliau kan wakil saya, ya jadi bagus komunikasinya. Kalau rekom kepada beliau saya belum tahu," terangnya.
Kusnadi menilai sah-sah saja Whisnu melakukan sujud karena mendapat kabar bahagia. "Mungkin beliau mendapat informasi dari A,B,C mungkin. Dan itu bukan dari DPD tapi dari pihak lain. Namanya orang berharap dapat informasi bagus ya pasti seneng," ujarnya.
Ketua DPRD Jatim ini menambahkan sejauh ini baru ada 9 daerah di Jatim yang sudah turun rekomnya. Masih ada 10 kab/kota yang belum turun.
"Ada Banyuwangi, Kab Blitar, Kota Blitar, Kediri, Ngawi, Sumenep, Kab Malang, Nganjuk dan Trenggalek. Sudah itu saja. Kalau itu saya bisa jawab karena rekom sudah turun. Sisanya saya gak tahu," pungkasnya. (iwd/iwd)