Siswa SMPN Diminta Masuk Sekolah Saat Mojokerto Masih Zona Merah

Siswa SMPN Diminta Masuk Sekolah Saat Mojokerto Masih Zona Merah

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 13 Jul 2020 14:50 WIB
Siswa SMPN Diminta Masuk Sekolah Saat Mojokerto Masih Zona Merah Corona
Tahun ajaran baru dengan tatap muka (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto -

Sekolah-sekolah SMP negeri di Kabupaten Mojokerto nekat menggelar tahun ajaran baru 2020-2021 tatap muka. Padahal, sampai hari ini Kabupaten Mojokerto masih zona merah COVID-19.

Kegiatan tatap muka di sekolah salah satunya digelar di SMPN 1 Mojoanyar, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Pada sesi pertama pukul 07.00-09.00 WIB, terdapat 32 siswa baru yang datang ke sekolah ini. Anak-anak kelas VII itu dibagi menjadi dua kelas. Sehingga masing-masing kelas berisi 16 siswa.

Setelah baris berbaris di depan kelas, mereka diminta masuk ke dalam ruang kelas. Para siswa baru ini diberi pengarahan oleh gurunya. Selanjutnya, mereka diajak mengelilingi SMPN 1 Mojoanyar untuk pengenalan lingkungan sekolah. Setiap siswa dan guru nampak memakai masker selama kegiatan berlangsung.

Kegiatan yang sama juga digelar pada sesi kedua pukul 09.00-11.00 WIB. Hanya saja siswa baru yang datang dari kelas berbeda. Sebelum masuk, mereka diperiksa suhu tubuhnya dan diminta mencuci tangan menggunakan sabun. Selama kegiatan, para siswa juga diminta menjaga jarak satu sama lain.

"Memang anak-anak peserta didik baru kami minta datang untuk MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dan penerimaan buku paket," kata Wakil Kepala SMPN 1 Mojoanyar Ahmad Fauzi kepada wartawan di lokasi, Senin (13/7/2020).

Ia menjelaskan, kegiatan MPLS dan pembagian buku pelajaran di SMPN 1 Mojoanyar digelar selama tiga hari. Yaitu mulai hari ini sampai Rabu (15/7). Setiap harinya, kegiatan tatap muka di tengah pandemi Corona ini digelar bagi dua kelas siswa baru. Sekolah negeri ini menerima 7 kelas VII yang berisi 224 siswa.

"Anak-anak untuk belajar daring butuh sumber belajar. Buku ini penting buat anak-anak. Ini fasilitas dari pemerintah, bukan beli, kami pinjamkan ke anak-anak," terang Fauzi menjawab alasan SMPN 1 Mojoanyar nekat menggelar kegiatan tatap muka di tengah wabah virus Corona.

Kegiatan serupa juga digelar SMPN 1 Sooko di Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan MPLS dan pembagian buku pelajaran digelar selama tiga hari. Yaitu mulai hari ini sampai Rabu (15/7).

Hari ini saja, terdapat 96 siswa baru yang diminta datang ke SMPN 1 Sooko. Mereka dibagi menjadi dua sesi. Kegiatan MPLS dan pembagian buku pelajaran sesi pertama pukul 06.30-08.30 WIB diikuti 64 siswa, sedangkan sesi kedua pukul 09.00-10.00 WIB diikuti 32 siswa kelas VII.

"Kegiatannya tadi hanya baris berbaris dan pembagian buku, semuanya menjaga jarak," kata Ketua Panitia MPLS SMPN 1 Sooko Alya Fairuz Pramesty.

Siswi kelas IX ini mengaku khawatir tertular virus Corona selama mendampingi para siswa baru. Pasalnya, saat ini Kabupaten Mojokerto masih menjadi zona merah COVID-19. Di Kecamatan Sooko saja sudah ada 22 orang positif Corona.

"Banyak sih ya kekhawatiran. Tapi kami tetap menjaga keamanan saja dengan menjaga jarak, pakai masker, face shield," jelas Alya.

Siswa SMPN Diminta Masuk Sekolah Saat Mojokerto Masih Zona Merah CoronaSiswa SMPN Diminta Masuk Saat Mojokerto Zona Merah/ Foto: Enggran Eko Budianto

Kegiatan tatap muka di sekolah pada tahun ajaran baru ini rupanya sudah mendapatkan restu dari Bupati Mojokerto Pungkasiadi. Dia mengaku menerima aspirasi dari para guru yang ingin mengenal siswa mereka yang baru.

"Kalau untuk pengenalan saja, biasanya kan ada pengenalan lingkungan. Guru-guru bilang ke saya, pak saya lo kepingin tahu murid-murid saya. Itu tetap saya suruh membuat surat untuk dilakukan verifikasi seperti apa. Paling tidak nanti diizinkan untuk dua kelaslah, satu rombel kan 32 siswa. Besoknya dua kelas lagi. Digilir," jelas Pungkasiadi di kantor Bupati Mojokerto, Jalan A Yani, Jumat (10/7).

Dia menegaskan, kegiatan tatap muka para siswa di sekolah khusus MPLS saja. "Untuk KBM (kegiatan belajar mengajar) kami menunggu arahan dari pusat (Kemendikbud)," tegasnya.

Sementara Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto menuturkan, penyebaran virus Corona di wilayahnya masih sangat mengkhawatirkan. Kemarin saja, pasien positif COVID-19 bertambah 33 orang. Sehingga totalnya menjadi 295 pasien positif Corona. Dari jumlah itu, 135 pasien sembuh, 15 meninggal dunia.

"Sampai saat ini Kabupaten Mojokerto masih zona merah. Melihat data kemarin saja bertambah 33 pasien terkonfirmasi, penyebarannya masih mengkhawatirkan," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.