Kata Psikolog soal Pria Pindahkan Rumah dalam Semalam dengan Imajinasi

Kata Psikolog soal Pria Pindahkan Rumah dalam Semalam dengan Imajinasi

Amir Baihaqi - detikNews
Minggu, 12 Jul 2020 18:20 WIB
Viralnya Giman (47) yang mengaku memindahkan rumah dalam semalam membawa berkah bagi warga sekitar. Banyaknya pengunjung yang datang ke rumah Giman menambah penghasilan para pedagang.
Giman di Ngawi (Foto: Sugeng Harianto/detikcom)
Surabaya -

Giman (47), pria asal Desa Mengger Kecamatan Karanganyar, Ngawi mengaku bisa memindahkan rumah seorang diri dalam beberapa jam dengan memejamkan mata. Videonya yang beredar di media sosial kemudian viral dan menjadi perbincangan.

Psikolog Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Herlan Pratikto mengatakan apa yang terjadi pada Giman memang bisa terjadi. Dan hal itu dibenarkan dari kajian psikokinesis atau kemampuan memanipulasi sebuah objek fisik hanya dengan pikiran semata-mata.

"Jadi ini kalau mau jujur saja believe or not, percaya atau tidak memang bisa dari sisi psikokinesis. Memang ada kemampuan-kemampuan itu. Karena itu terkait energi kalau pikiran itu aktif, terfokus, itu bisa memindahkan energi sehinga ketika ada energi bergerak itu tergantung mau digerakkan ke mana," ungkap Herlan kepada detikcom saat dikonfirmasi, Minggu (12/7/2020).

Meski demikian, lanjut Herlan, kemampuan menggerakkan atau memanipulasi suatu benda dengan psikokinesis biasanya hanya pada benda-benda yang relatif ringan. Untuk itu, pengakuan Giman yang mempu memindahkan rumah sangat sulit diterima.

"Cuma biasanya yang saya ketahui itu benda-benda yang relatif ringan. Sehingga kalau seperti memindahkan rumah dalam konteks psikokinetik itu rasanya sulit. Apalagi kalau rumah itu pakai pondasi. Kalau toh misalnya terbuat dari kayu kan rasanya kekuatan itu kalau di psikokinesis itu susah kalau menurut saya," jelas alumnus Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

"Jadi kalau saya dari sisi psikokenises itu susah dipercaya. Cuma ketika ngomongnya terkait imajinasi, lalu dia menggerakkan dengan dibantu orang-orang itu kalau mau menggunakan logika, itu mestinya ada bekas-bekas yang bisa menunjukkan (rumah bergeser)," tambahnya.

Sedangkan untuk pengakuan Giman yang memindahkan rumah dengan dibantu orang atau mahluk gaib, juga bisa diterima. Namun, ia kembali menegaskan bahwa hal itu harus dibuktikan dengan adanya perpindahan rumah sebelum dan sesudahnya.

"Kemudian yang kedua, imajinasi itu sifatnya memang bisa mengeluarkan energi juga ya seperti psikokinesis juga hanya saja kembali lagi harus ada fakta ya bekas-bekas perpindahan. Kalau nggak rasanya susah," terang Herlan.

"Kalau ada pergeseran berapa centi itu kalau tak ada suatu perubahan gerak tanah itu rasanya susah. Kalau bergerak sekitar 15 centi itu apa ukurannya. Apakah ada perbandingan sebelum dan sesudahnya. Itu juga harus dilihat untuk memastikannya," imbuhnya.

"Karena dia berimajinasi lalu itu jadi peneguhan dia untuk menyatakan kebenaran dia secara subyektif. Kalau ada orang yang membenarkan itu juga kita gak tahu persis bagaimana mengatakan ia tahu persis. Wong itu juga imajinasi," lanjutnya.

Kalau model seperti Roro Jongrang itu susah untuk membuktikan secara ilmiah. Karena yang kita kenal (Roro Jonggrang) itu hanya mitos. Ya apalagi yang bisa dijelaskan kalau bukan mitos," tandas Herlan.

Giman viral di media sosial setelah mengaku memindahkan rumah seorang diri dalam semalam. Bahkan hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Rumah bangunan Jawa tersebut terdiri dari 20 tiang kayu, lengkap dengan atap genting dan berukuran 10 x 12 meter. Oleh Giman, rumah itu digeser 60 sentimeter ke depan dan dinaikkan sekitar 1,3 meter dari pondasi lama.

Dia mengaku hanya duduk dan memejamkan mata saat memindahkan rumahnya. Proses memindah rumah itu dilakukan Kamis malam Jumat (25/6) sekitar pukul 23.00 WIB hingga pukul 00.30 WIB. Ia melakukan meditasi dengan memejamkan mata dan membayangkan memanggil orang banyak.

Dirinya tidak meminta bantuan tetangga satu pun mengangkat dan menggeser 20 tiang kayu rumahnya itu. Padahal lazimnya untuk menggeser atau memindah rumah kampung tersebut dengan gotong royong warga satu RT.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.