Kediri -
Saat pandemi COVID-19, masyarakat pasti diliputi kekhawatiran saat melihat orang memakai hazmat. Namun tidak bila melihat hazmat buatan warga Kediri ini. Hazmat yang dibuat lebih menarik dan fashionable.
Berawal dari membuat baju Alat Pelindung Diri (APD) sesuai ketentuan dinas kesehatan, rupanya hasil karya pria di Kediri ini diminati tenaga kesehatan. Model APD yang dbuat lebih fashionable dengan warna-warna yang cantik.
Pembuatnya yakni Ivan "Brexele". Warga Jalan Rinjani, Kota Kediri, ini membuat APD yang lebih unik karena dirinya ingin menjadikan APD yang digunakan tenaga medis lebih menarik dan fashionable.
"Sebenarnya saya punya pemikiran yang dibuat berbeda. Ini tidak lepas dari protokol APD, cuma beda dan lebih fashionable. Saya kebetulan bergerak di bidang fashion, makanya saya juga harus bisa mengembangkan, terutama di masa pandemi dan kehidupan new normal ini," jelas Ivan saat dikonfirmasi, Sabtu (11/7/2020).
Tonton juga 'Lolos Uji Internasional, Baju Hazmat Anak Bangsa Dinilai Hemat Biaya':
[Gambas:Video 20detik]
Bagi Ivan, kendati baju kreasinya terbilang lebih fashionable dibanding APD yang standar warna putih atau hijau, dirinya tetap ingin membuat APD fashionable dari bahan yang berkualitas dan aman untuk merawat pasien.
Dia mengaku model APD yang telah dibuat menggunakan sistem printing yang bekerjasama dengan konveksi luar. Ia hanya membuat pola dan selanjutnya produksi sendiri.
Sejak pandemi, dirinya sudah membuat kurang lebih 40 APD. APD yang dibuatnya pun all size, over all dan bekerjasama dengan konveksi lainnya.
"Kebetulan order berjalan sampai sekarang. Dulu pertama kali dari dokter, kebetulan orang Kediri dan kerja di Malang. Jadi, inspirasi saya bertambah dengan ide dari beliau. Dokternya juga fashionable, jadi saya punya kesimpulan dengan APD ini bisa memberikan semangat ke tenaga medis yang lain," imbuh Ivan.
Untuk harga, Ivan menegaskan relatif terjangkau. Mulai dari Rp 170 ribu hingga tak terhingga sesuai dengan tingkat kesulitannya. Sementara tiap APD bisa diselesaikan dalam waktu empat hari. Dan APD buatannya diklaim bisa digunakan berkali-kali setelah dicuci, bahkan bisa tahan bubuk detergen maupun pemutih pakaian.
Sementara salah satu konsumennya, drg Nina mengaku APD yang dibuat Ivan membuatnya nyaman saat dipakai. Salah satu dokter gigi yang berpraktek di Kota Malang, ini karena bisa memilih sesuai dengan selera dan keinginannya saat merawat pasien.
"Ini saya modifikasi, sesuai selera saya, ukuran baju APD lebih press body, warna warni. Jadi saya pakai hazmat saya sesuaikan dengan saat sebelum pandemi. Jadi, meski pakai APD, namun tetep fashionable. Saya padukan antara safety, profesional dan beauty saat bertugas merawat pasien," jelasnya.
Baju APD Fashionable/ Foto: Andhika Dwi |
Kendati lebih fashionable dan menarik saat memakai APD kreasi Ivan, namun dirinya merasa sangat aman. Sebab bahan yang digunakan berasal dari bahan yang aman sesuai protap APD, water resis, khususnya di masa pandemi saat ini.
"Saya merasa aman dan nyaman, selain fashionable bahannya ini aman sesuai protap kesehatan, water resist dibuat sesuai keinginan kita modelnya, aman nyaman buat saya dan nyaman buat pasien saya," tandas Nina.
Tanggapan positifpun datang dari para pasien yang berkunjung memeriksakan diri ke kliniknya. Rata-rata pasien anak-anak dan dewasa melihat memakai hazmat itu takut, tapi sekarang tidak.
"Pasien awalnya datang ke saya ada yg takut dan khawatir, tapi sekarang mereka merasa nyaman dan nggak serem saat seperti melihat Hazmat atau APD yang biasa dikenakan seperti biasanya. Pasien saya merasa nyaman, meski pakai APD dengan bahan yang safety, tapi menarik dan nyaman bagi pasien maupun diri saya," pungkas Nina.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini