Kampung di Mojokerto Hasilkan 7,4 Ton Gabah Atasi Dampak Ekonomi COVID-19

Kampung di Mojokerto Hasilkan 7,4 Ton Gabah Atasi Dampak Ekonomi COVID-19

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 09 Jul 2020 14:19 WIB
Kampung di Mojokerto Ini Hasilkan 7,4 Ton Gabah untuk Atasi Dampak Ekonomi COVID-19
Kampung tangguh juga berdayakan ketahanan pangan (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto - Kampung Tangguh Semeru di Kabupaten Mojokerto mempunyai ketahanan pangan, selain menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Saat ini saja, kampung tersebut menghasilkan 7,4 ton gabah atau setara 4.643 Kg beras untuk membantu warganya yang terdampak ekonomi wabah virus Corona.

Yaitu Kampung Tangguh Semeru Desa Windurejo di Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Kampung ini mempunyai sawah kemakmuran di Dusun Sumowindu yang ditanami warga dengan padi varietas Chiherang. Lahan pertanian sekitar 1 hektare itu hari ini panen menghasilkan 7,4 ton gabah yang setara 4.643 Kg beras.

Panen raya di kampung tangguh ini dihadiri Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, Dandim 0815 Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto dan beberapa unsur dari pemerintah kabupaten setempat. Mereka ikut dalam panen raya untuk mengapresiasi inovasi warga Desa Windurejo.

"Kami menyaksikan langsung ketahanan pangan di kampung tangguh Semeru Desa Windurejo. Ini salah satu terobosan kreatif kampung tangguh Semeru terkait ketahanan pangan," kata Dony kepada wartawan di lokasi panen raya, Kamis (9/7/2020).

Dalam panen kali ini, lanjut Dony, sawah kemakmuran milik kampung tangguh Semeru Desa Windurejo menghasilkan 7,4 ton gabah yang setara dengan 4.643 Kg beras. Menurut dia, ketahanan pangan yang diterapkan warga menjadi salah satu bukti ketangguhan kampung tersebut dalam menghadapi wabah virus Corona.

"Sebagian hasil panen akan disisihkan untuk masyarakat yang membutuhkan sehingga tidak ada lagi masyarakat yang kelaparan. Semoga ini menjadi contoh bagi kampung tangguh Semeru lainnya di Kabupaten Mojokerto," terangnya.

Komandan Kodim 0815 Mojokerto Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto menjelaskan, pihaknya telah menerjunkan Babinsa ke setiap desa untuk membangun ketahanan pangan. Setiap Babinsa wajib membantu para petani meningkatkan hasil panen. Khususnya untuk tanaman pangan.

"Kita mempunyai 300.000 hektare lahan pertanian produktif yang ditanami tanaman pangan. Setiap tahun ada tim khusus untuk pengembangan bibit unggul. Juga kami lakukan pengawasan dan pengendalian setiap bulan," jelasnya.

Menyiapkan cadangan pangan menjadi salah satu program utama Kodim 0815 yang bekerjasama dengan instansi terkait. Menurut Dwi, saat ini Kabupaten Mojokerto menghasilkan 325.000 ton gabah per tahun. Sementara surplus gabah di Bumi Majapahit ini mencapai 78.000 ton per tahun.

"Kami ada program ketahanan pangan, khususnya menyiapkan kantong-kantong logistik di setiap daerah. Terlebih lagi kita saat ini menghadapi COVID-19, di mana ada kemungkinan akan berlangsung lama. Sehingga harus kami antisipasi dengan penyiapan pangan cadangan," tandasnya.

Tonton juga 'WHO: Penularan Corona Lewat Udara Mungkin Terjadi di Kondisi Spesifik':

[Gambas:Video 20detik] (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.