Dalam 4 hari Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Airlangga (Unair), ada ratusan calon peserta yang menjalani rapid test di kampus. Puluhan di antaranya reaktif.
Hari pertama ada 200 calon peserta yang tidak membawa hasil rapid test dan di-rapid test di tempat. Lima di antaranya reaktif.
Hari kedua, 251 peserta difasilitasi untuk rapid test, 19 di antaranya reaktif. Di hari ketiga terdapat 39 calon peserta yang reaktif dan hari keempat ada 13 calon peserta reaktif di sesi pagi.
"Total empat hari rapid test ada 822 peserta, reaktif kurang lebih 63 siswa dari Surabaya dan luar Surabaya," kata Ketua Pusat UTBK Unair, Junaidi Khotib saat dihubungi detikcom, Rabu (8/7/2020).
"Hari ini saja yang terjadwal peserta UTBK sesi pagi 1.175 terjadwal, hadir 1.080 tidak hadir 95. Kehadiran 91,9 persen. Dari 1.080 itu yang tidak membawa hasil rapid test sebanyak 127 dan kita lakukan rapid test. Dari 127 tersebut 13 yang reaktif," jelasnya.
Untuk 13 calon peserta yang memiliki hasil reaktif, Junaidi mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan untuk melakukan isolasi mandiri. Sebab, peserta yang reaktif ini tidak memiliki gejala atau OTG, bahkan suhu tubuhnya juga normal.
"Kalau rapid juga belum tentu positif, jadi harus dilakukan swab. Oleh sebab itu kita minta mereka melakukan isolasi mandiri, menghubungi satgas COVID-19 setempat," terangnya.
Setelah itu, peserta yang reaktif dapat melakukan relokasi pada ujian gelombang kedua. UTBK gelombang kedua diselenggarakan pada 20-29 Juli mendatang.
Sedangkan untuk jumlah peserta UTBK Unair yang reaktif dari luar Surabaya, Junaidi tidak memiliki data khusus. Pihaknya hanya menyampaikan jumlah total reaktif per hari.
"Kita ndak ada data khusus. Sebenarnya ada mungkin di panitia di pelaksana saja, tapi tidak sampai ke kami data itu. Kami hanya jumlah totalnya saja. Untuk rapid kita hitung per harinya. Karena kan ada yang datang seharusnya sesi siang tapi datangnya jam 08.00 WIB, kita layani. Tapi prioritasnya untuk ujian pagi. Ketika ujian pagi setelah diperiksa semua baru ke sesi siang," kata dia.
Tapi untuk calon peserta reaktif, dia melihat ada dari beberapa kota di sekitar Surabaya. "Distribusinya kalau saya melihat dari Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Surabaya bahkan ada yang dari Magetan, Tuban yang reaktif kita minta untuk bisa melakukan isolasi mandiri," pungkasnya.