Sucipto, ayah korban terus menangis usai mengantarkan putrinya ke pemakaman. Ia tidak bisa berkata apapun dan hanya menutupi wajahnya dengan tangan. Sesekali ia mengatakan sesuatu sambil sesenggukan.
Sementara ibu korban, Satuha, tampak sangat terpukul, meski tetap mampu menceritakan kejadian yang dialami bungsunya.
Satuha mengatakan beberapa jam sebelum mayat korban ditemukan, ia diberitahu anak laki-lakinya, bahwa RH tengah bermain bersama Ifa Maulaya (19), istri tersangka Tohir (27).
"Pas saya di jalan, mase (kakak korban) telepon, bilang, 'Ma adik sama istrinya Tohir, jangan izinkan Ma'... Saya jawab, 'biarkan saja, mungkin main atau ke toko' gitu," terang Satuha, dengan mata tampak sembab, saat ditemui di rumahnya, Rabu (8/7/2020).
Satuha mengaku tidak menaruh curiga dengan Ifa, pasalnya mereka bertetangga. "Karena tidak kunjung pulang, saya ke rumahnya tanya di mana anak saya. Tapi dia mengaku tidak tahu," terangnya.
Ia tidak pernah menyangka, anaknya tewas dengan cara tragis di tangan tetangganya. "Itu yang perempuan orang luar desa, yang laki-laki orang sini. Baru dua minggu menikah, ikut ke sini," ungkapnya.
Sementara Satuha berbicara, suaminya, Sucipto, terus menangis. "Mati! Dihukum mati!" ujar Sucipto sesenggukan.
Jezanah korban sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat. Sebelumnya jenazah diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara.
RH, bocah perempuan berusia 5 tahun ditemukan tewas di saluran irigasi di Dusun Klompang, Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (7/7/2020). Penemuan mayat korban menggegerkan warga. (iwd/iwd)