Yahya mendaki Gunung Penanggungan melalui pos Telogo di Dusun Kandangan, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (4/7) sekitar pukul 23.30 WIB. Dia mendaki gunung berjuluk Pawitra itu bersama temannya Meilani Dwi Krismonika (22), warga Kelurahan Banyuurip, Kecamatan Sawahan, Surabaya.
"Kami sampai di pos Candi Wayang sekitar jam 1 (Minggu 5 Juli 2020 pukul 01.00 WIB). Kami istirahat dulu. Kembali melanjutkan perjalanan setengah dua," kata Yahya kepada wartawan di pos pendakian Telogo, Senin (6/7/2020).
Bersama temannya, Yahya mengaku mendaki Gunung Penanggungan dengan santai. Pemuda warga Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya baru sampai di puncak Pawitra pada Minggu (5/7) sekitar pukul 05.30 WIB. Ketinggian gunung ini 1.653 mdpl.
"Sampai di puncak, kami mendirikan tenda dan beristirahat," terangnya.
Sesuai data register di pos pendakian Telogo, Yahya dan Meilani seharusnya turun hari Minggu. Pasangan muda mudi ini dikabarkan hilang di Gunung Penanggungan karena tidak kunjung sampai di pos Telogo.
Rupanya Yahya dan Meilani mempunyai alasan sendiri tidak kunjung turun dari Gunung Penanggungan. Yaitu mereka terjebak cuaca buruk di gunung yang sarat situs purbakala peninggalan Kerajaan Kahuripan itu.
"Minggu sore rencana kami mau turun, tapi kok anginnya kencang. Kami 'ngecamp' lagi semalam daripada turun malah bahaya. Karena memang logistik kami ada cadangan," ungkapnya.
Pasangan pendaki asal Kota Pahlawan ini memilih turun gunung pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB. "Jam 7 pagi tadi mau turun, tapi kabutnya tebal. Kami nunggu sebentar, jam 9 baru turun," jelasnya.
Kabar hilangnya Yahya dan Meilani pun menyebar luas sejak pagi tadi. Tim pencari dikerahkan untuk menemukan mereka. Tim gabungan terdiri dari Polsek dan Koramil Ngoro, warga Dusun Kandangan, serta petugas pos pendakian Telogo.
Menurut Yahya, dirinya bersama Meilani bertemu dengan tim pencari di atas pos Candi Wayang siang tadi. Pertemuan mereka membuat semua pihak lega. Karena pasangan pendaki yang dikabarkan hilang itu, ternyata selamat dan kondisinya sehat.
Saat ini, Yahya dan Meilani sedang istirahat di pos pendakian Telogo. Warga sekitar memberi mereka makanan dan minuman untuk memulihkan kondisi fisiknya sebelum kembali ke Surabaya. (iwd/iwd)