Cerita Dampak Wabah Corona dari Penduduk Desa Terpencil di Mojokerto

Cerita Dampak Wabah Corona dari Penduduk Desa Terpencil di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 03 Jul 2020 19:19 WIB
Cerita Dampak Wabah Corona dari Penduduk Desa Terpencil di Mojokerto
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto -

Wabah virus Corona berdampak seluruh lapisan masyarakat di Mojokerto. Tak terkecuali penduduk desa terpencil di Bumi Majapahit ini. Menurut mereka, bantuan pemerintah belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Yaitu Desa Jembul yang terletak di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Untuk mencapai desa ini, harus melalui jalan berliku dengan hutan lebat di kanan dan kirinya. Setidaknya dibutuhkan waktu satu jam perjalanan dari Kota Mojokerto.

Desa Jembul menjadi kampung paling ujung yang letaknya di lereng Pegunungan Anjasmoro. Karena tidak ada desa lain setelah kampung ini. Cukup sulit mendapatkan akses internet dan telepon di desa ini karena lokasinya yang terpencil.

Meski jauh dari perkotaan, penduduk Desa Jembul sekitar 94 kepala keluarga (KK) ikut merasakan dampak wabah COVID-19. Mereka juga mengalami kesulitan ekonomi. Seperti yang dikatakan Habibah (25), penduduk setempat.

Selama ini, ibu satu anak ini mengandalkan penghasilan suaminya yang hanya mencari pasir. Sebelum Corona mewabah, suaminya masih mampu mendapatkan penghasilan Rp 100.000 per hari. Kini pendapatan suaminya tidak menentu.

"Sejak ada Corona, suami saya mencari pasir tidak ada yang beli. Kadang sehari hanya dapat Rp 30.000-50.000. Sering kali tidak dapat sama sekali," kata Habibah kepada wartawan di rumahnya, Jumat (3/7/2020).

Perempuan berjilbab ini mengaku telah menerima bantuan sosial tunai (BST) dari Pemerintah Desa Jembul selama dua bulan terakhir. Nilainya Rp 600.000 per bulan. Hanya saja, dia merasa bantuan tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya selama satu bulan.

"Bantuan Rp 600.000 sebulan belum cukup, anak saya butuh jajan, belum lagi untuk membeli beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya," ungkapnya.

Habibah berharap bantuan pemerintah terus dikucurkan ke warga. Salah satunya berupa beras seperti yang dilakukan Polres Mojokerto hari ini. Bersama anggota TNI dari Kodim 0815, polisi membagikan beras ke penduduk Desa Jembul menggunakan mobil Senyum Gotong-Royong.

Dua mobil Senyum Gotong-Royong Polres Mojokerto keliling membagikan beras ke rumah-rumah warga Desa Jembul. Setiap KK menerima satu ember beras dari polisi dan TNI.

"Saya senang sekali dapat beras bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Harapan kami, kalau bisa seminggu sekali supaya bisa mencukupi kebutuhan kami," ujar Habibah.

Hal senada dikatakan Sulami (60), penduduk Desa Jembul. "Sangat senang sekali saya dapat beras 10 kilogram dari pak polisi dan TNI," cetusnya sembari menunjukkan embernya yang penuh dengan beras.

Pembagian bantuan berupa beras untuk penduduk Desa Jembul dipimpin langsung Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander. Hadir pula para kasat, Kapolsek Jatirejo AKP Hendro Susanto dan Camat Jatirejo Aminsun.

Dony menjelaskan, total beras yang dibagikan ke 94 KK di Desa Jembul mencapai 1 ton. Ribuan kilogram beras tersebut dibagikan secara door to door ke warga menggunakan mobil Senyum Gotong-Royong Polres Mojokerto. Karena mobil tersebut wujud kegotong-royongan warga Mojokerto menghadapi pandemi Corona.

"Awalnya mobil Senyum Polres Mojokerto untuk mendistribusikan beras sumbangan masyarakat yang mampu. Khusus memperingati hari Bhayangkara ke-74, kami salurkan beras bantuan Mabes Polri," jelasnya.

Mantan Kapolres Pasuruan ini menuturkan, bantuan beras sengaja dikirim ke Desa Jembul karena menjadi kampung terpencil di Kabupaten Mojokerto. Di desa ini juga banyak warga yang menderita kesulitan ekonomi akibat wabah virus Corona.

"Desa Jembul kami sasar karena ujung wilayah Mojokerto. Kami ingin bertemu sekaligus memberi bantuan ke warganya. Di sini juga sangat terdampak wabah COVID-19," tegasnya.

Bantuan beras, tambah Dony, juga akan disalurkan ke desa-desa lainnya di Mojokerto. Dia berharap, bantuan bahan kebutuhan pokok itu bisa meringankan masyarakat terdampak wabah COVID-19.

"Kami juga akan melakukan hal yang sama ke desa-desa yang lain. Sehingga manfaat mobil Senyum Polres Mojokerto bisa dirasakan oleh masyarakat. Tugas-tugas kami juga bisa dinikmati masyarakat," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.