Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya akan memfasilitasi putra-putri yang tidak bisa masuk ke SMP Negeri melalui PPDB. Dindik menyiapkan SMP Swasta gratis.
Program tersebut akan diberikan kepada warga yang masuk dalam kategori mitra warga dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yang tidak lolos dalam PPDB. Namun, mekanisme dan kuotanya telah ditentukan. Bagaimana tanggapan warga terkait program tersebut?
Indah Sutoko, warga Sidotopo Wetan mengaku menyambut baik program tersebut. Ia berharap program sekolah gratis itu benar-benar gratis.
"Kalau pemkot membuat solusi itu baik, dalam arti biarpun nanti standarnya disamakan tidak ada bedanya. Kalau mutu pendidikannya sama monggo. Tapi kalau andai kata digratiskan ada lagi yang harus dibayar, itu yang repot," kata Indah kepada detikcom, Kamis (2/7/2020).
Ia kemudian menyoroti soal uang pangkal masuk sekolah. Ia berharap gratis 100 persen. Terlebih di tengah pandemi Corona.
"Soalnya ini tadi ada wacana bayar Rp 50 ribu. Biasanya uang pangkal Rp 2 juta sampai Rp 1 juta. Itu kan tetap bayar gitu. Apalagi saat ini masyarakat (ekonomi) seperti ini untuk hidup," imbuh Sutoko.
Sementara Hendro, warga Kediding Lor bersyukur Pemkot Surabaya memberikan solusi untuk warga yang masuk dalam kategori mitra warga dan kurang mampu, yang tidak lolos PPDB sistem zonasi. Meski saat ini, kuotanya masih terbatas berdasarkan pagu masing-masing sekolah.
"Alhamdulilah ada begitu, soalnya sekarang hidup aja susah gitu Pak. Untuk makan aja udah susah, kita di-lockdown diperkerjaan. Nganggur di pekerjaan. Kalau sekarang digratiskan alhamdulillah terus terang saja," ungkap Hendro.
Ia mengaku, saat ini masuk dalam kategori mitra warga. Ia masih menunggu hasil anaknya yang telah mendaftar di SMPN 15, yang hingga kini belum keluar dan namanya di PPDB sudah ada.
"Di SMPN 15, saat ini masih menunggu jawaban dari jalur mitra warga. Yang penting saat ini, menunggu keputusan masuk negeri atau swasta nggak masalah. Yang penting gratis itu loh, karena hidup kita sudah susah," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan, nantinya warga yang mendapat program tersebut bisa sekolah dengan gratis hingga lulus. "Nanti bagi kategori Mitra Warga dan MBR yang kemudian tidak bisa diterima di sekolah negeri karena kuota terbatas, maka bisa ke sekolah swasta yang bekerja sama dengan kita, untuk bisa gratis biaya sekolah sampai dengan lulus," kata Supomo saat dihubungi detikcom, Rabu (1/7/2020).