Tak hanya sampai di situ. Pelaku juga menantang polisi dengan kata-kata kasar serta ujaran tak pantas. Pelaku berinisial Didik Purwadi (51), warga Kelurahan Badean, Bondowoso.
Pelaku kini telah ditetapkan jadi tersangka. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya sebuah HP, spanduk kegiatan, serta beberapa benda lainnya.
"Pelaku kami tetapkan sebagai tersangka dan kami tahan untuk proses penyidikan lebih lanjut," ungkap Kasat Reskrim Polres Bondowoso, AKP Agung AB, kepada wartawan di Mapolres, Rabu (1/7/2020).
Dijelaskan Agung, sebelumnya polisi sudah melakukan tindakan persuasif pada pelaku dengan menyebut jika sedang menjalankan tugas. Tapi pelaku tetap bersikeras dan mencoba melawan petugas.
Kejadian berawal saat pelaku menggelar kegiatan berupa Latihan Bersama Grass Track di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Nangkaan. Kegiatan itu juga melibatkan ratusan penonton.
Polisi lantas mendatangi acara itu untuk memberi arahan pada panitia penyelenggara agar segera menghentikan kegiatannya. Karena selain tidak mengantongi izin, kegiatan itu juga menyebabkan kerumunan massa saat kondisi pandemi.
Saat itu seorang petugas kepolisian sedang mengambil foto sebagai dokumentasi dan bahan laporan dengan menggunakan HP. Namun pelaku langsung melarang agar petugas tersebut tidak mengambil gambar.
Bahkan, pelaku mencoba merebut HP yang digunakan petugas untuk mengambil foto dokumentasi hingga terjatuh. Pelaku juga menantang polisi sembari melontarkan kata-kata kasar.
"Pelaku terancam melanggar pasal 212 KUHP subsider pasal 335 ayat (1) KUHP, serta pasal 216 dan 218 KUHP, tentang tindakan berupa ancaman kekerasan terhadap petugas yang sedang menjalankan tugas," tegas Agung AB.
Tersangka sendiri mengaku khilaf. Ia merasa capek saat itu sehingga mudah terpancing emosi.
"Iya, saya akui saat itu saya memang salah dan khilaf," aku Didik.
Menurut warga Badean, Bondowoso, ini saat kejadian tersebut kondisi dirinya memang lagi capek. Karena dia sebagai panitia yang menyiapkan Latihan Bersama Grass Track yang digelarnya tersebut.
"Saat itu kondisi saya mungkin memang sedang capek, sehingga tak bisa mengendalikan emosi," tandas Didik. (iwd/iwd)