"Jadi seharusnya kita memandang harus komperhensif. Jangan dilihat hanya kenaikan confirm saja. Bisa saja (tidak naik kasusnya) kalau kita tidak swab. Rumusnya adalah Rate of Transmission. Kenaikan confirm itu ya mohon maaf kalau tidak rapid, swab maka tidak naik," kata Cak Nur, panggilan akrabnya di Hotel JW Marriott Surabaya, Jumat (26/6/2020).
Cak Nur menjelaskan angka kenaikan kasus positif Corona di Sidoarjo disebabkan tes yang masif. Menurutnya acuan tersukses penanganan COVID-19 adalah Rate of Transmission (RT) dan Attack Rate (AR).
"Tes kita masif juga kasusnya mangkannya naik. Kalau ukurannya berhasil/tidaknya dari perkembangan jumlah Corona, ya kurang bagus. Kalau tidak ada swab ya tidak bagus, tidak muncul hasilnya. AR dan RT adalah acuan yang bagus. Yang pasti setiap saat (kasus Corona) di Sidoarjo pasti nambah terus," jelasnya.
Untuk antisipasi, Cak Nur akan menambah bed di rumah sakit di Sidoarjo. Namun, Cak Nur menjelaskan ada kendala yang dihadapi oleh Pemkab Sidoarjo. Yakni tempat ruang isolasi khusus di rumah sakit.
"Problemnya memang ruangannya ya karena ruang isolasi khusus itu harus di RS. Menurut saya lebih baik kita melihat keadaan seadanya, daripada pura-pura tidak tahu, tidak ngapa-ngapain, tapi hakekatnya penyebaran Corona masih luar biasa," ujarnya.
"Setelah ini saya maksimalkan untuk konsen terhadap transisi new normal dengan tes massal. Rapid test sebanyak-banyaknya, swab sebanyak-banyaknya, dan upaya preventif kuratif yang maksimal," pungkasnya.
(fat/fat)