Kapolsek Mojoanyar AKP Adam Muhari mengatakan pihaknya telah menerjunkan sejumlah anggotanya untuk menyelidiki pemotongan BST DD di Dusun Wonoayu, Desa Kepuhanyar. Dia enggan mengungkapkan proses penyelidikan tersebut.
"Anggota saya masih di lapangan. Nanti hasil lidik (penyelidikan) kami rapatkan. Baru kemudian kami tindaklanjuti," kata Adam saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (25/6/2020).
Pemotongan terjadi pada pencairan tahap pertama BST DD bulan Mei 2020. Terdapat 16 kepala keluarga (KK) di Dusun Wonoayu yang menjadi penerima bantuan tunai tersebut. Setiap KK menerima Rp 600.000.
Sebelum bantuan itu dicairkan, sekitar 19-20 Mei, puluhan warga Wonoayu rapat di balai dusun setempat. Mereka sepakat BST DD yang diterima masing-masing keluarga dipotong Rp 500.000. Sehingga penerima asli hanya mendapatkan Rp 100.000.
Teknis pemotongan tidak pada saat pencairan. 16 KK penerima BST DD tetap menerima Rp 600.000 saat mengambil di balai Desa Kepuhanyar. Setelahnya, ada orang yang mengambil ke rumah para penerima bantuan.
Uang potongan BST DD dari 16 KK di Dusun Wonoayu jika dikumpulkan menjadi Rp 8 juta. Dana potongan tersebut setidaknya disalurkan ke 106 KK kalau benar-benar dibagi merata. Karena setiap keluarga menerima bagian Rp 75.000.
Camat Mojoanyar Amsyar Ashari Siregar menjelaskan, 16 KK penerima BST DD tetap menerima bantuan tunai utuh Rp 600.000 saat mengambil di balai desa. Bantuan tersebut lantas dipotong Rp 500.000 per KK untuk dibagi merata.
"Informasi yang kami terima karena kesepakatan warga dibagi rata. Penerima asli dapat Rp 100.000, lainnya Rp 75 ribu per KK," jelasnya.
Ashari juga membenarkan kesepakatan warga Wonoayu memotong BST DD untuk dibagi rata diambil melalui rapat yang digelar sebelum pencairan bantuan tersebut. Rapat saat itu melibatkan 30 warga Wonoayu, 16 penerima bantuan, serta unsur RT, RW dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wonoayu.
"Keterangan ini masih kami telusuri. Sekarang Kapolsek (Mojoanyar) menelusuri apakah memang benar ada kesepakatan itu. Kalau ada, mana bukti dokumentasinya," tandasnya.
Tonton juga video 'Warga Kabupaten Barru Protes Tak Kebagian BLT dan Bansos':
(iwd/iwd)