Hal tersebut dilakukan karena mengingat suasana masih pandemi COVID-19. UTBK sendiri diikuti oleh ribuan peserta. Maka, salah satu persiapan yang dilakukan panitia adalah penerapan protokol kesehatan.
Ketua LTMPT sekaligus Rektor Unair Surabaya Mohammad Nasih mengatakan tes UTBK akan dilaksanakan dalam dua tahap. Yakni tahap satu pada tanggal 5-14 Juli 2020 dan tahap dua pada tanggal 20-29 Juli 2020.
"Pengumuman SBMPTN akan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2020," kata Nasih, Kamis (25/6/2020).
"Tahun 2020 ini ada pengurangan mata ujian UTBK. Jika sebelumnya yang diujikan adalah Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Potensi Skolastik (TPS), tahun ini hanya TPS saja," tambahnya.
Baca juga: Tahapan UTBK-SBMPTN 'New Normal' 2020 |
Nasih menjelaskan, jika jadwal semula terdapat empat sesi, kini dikurangi menjadi dua sesi. Sehingga terdapat waktu yang cukup longgar diantara sesi.
"Hal ini untuk memberi kesempatan petugas mensterilkan ruangan dan menghindari pertemuan peserta antar sesi," ujarnya.
Terdapat pula penambahan atau perluasan jumlah lokasi ujian. Jika tahun sebelumnya ujian hanya dilaksanakan di pusat UTBK, tahun ini dapat mengajak mitra SMA/SMK di daerah sebagai lokasi.
"Sehingga, mahasiswa dari luar Surabaya tidak perlu lagi datang ke Surabaya untuk mengikuti tes. Namun dapat melaksanakan tes di daerah masing-masing sesuai mitra Pusat UTBK," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya terlebih dulu melakukan survey, tracing serta membuatkan aplikasi. Agar peserta dapat melakukan tes di daerah masing-masing.
Meski begitu, penjaminan mutu tetap menjadi concern LTMPT. Salah satunya dengan pemasangan CCTV di setiap ruangan tes UTBK.
Satu sesi tes UTBK nantinya akan diikuti oleh sekitar 1000 peserta. Pihaknya juga tetap melakukan izin kepada wali kota, sebab mendatangkan banyak peserta.
Diketahui, pengantar peserta tes hanya bisa mengantar dan harus bergegas meninggalkan kampus. Hal ini untuk meminimalisir pertemuan banyak orang.
"Dalam pelaksanaan UTBK tahun ini, panitia UTBK tidak menyediakan tempat salat atau ibadah agar tidak terjadi interaksi banyak orang," pungkasnya.
Tonton video 'Jokowi Ingatkan Ancaman COVID-19 Belum Berakhir':
(iwd/iwd)