Seorang Polisi Tertembak Pistolnya Sendiri Saat Tangkap DPO Curanmor

Seorang Polisi Tertembak Pistolnya Sendiri Saat Tangkap DPO Curanmor

Ghazali Dasuqi - detikNews
Rabu, 24 Jun 2020 17:08 WIB
Paha kiri Kanit Sabhara Polsek Asembagus, Ipda Liskurahman tertembak pistolnya sendiri. Peristiwa itu terjadi saat ia menangkap seorang DPO curanmor.
Kanit Sabhara Polsek Asembagus Ipda Liskurahman saat bercerita kepada Kapolres Situbondo AKBP Sugandi. (Ghazali Dasuqi/detikcom)
Situbondo -

Paha kiri Kanit Sabhara Polsek Asembagus Ipda Liskurahman tertembak pistolnya sendiri. Peristiwa itu terjadi saat ia menangkap seorang yang masuk DPO curanmor.

Hebatnya, meski kaki kirinya berlumuran darah, Liskurahman masih mampu bertahan. Bahkan dia bisa membuat DPO tersungkur.

"Dini hari tadi Bapak Liskurahman sudah dibawa ke Rumah Sakit Blambangan, Banyuwangi. Hasil rontgen, peluru menembus paha kiri, tapi tidak mengenai tulang. Jadi bisa langsung rawat jalan," kata Kapolres Situbondo AKBP Sugandi kepada detikcom setelah usai menjenguk Liskurahman di rumahnya, Desa/Kecamatan Asembagus, Rabu (24/6/2020).

Keterangan yang diperoleh detikcom, penggerebekan DPO Agusnadi dilakukan oleh lima anggota Polsek Asembagus dini hari tadi. Salah satunya Ipda Liskurahman. Penggerebekan dilakukan di rumah istri pelaku di daerah Wongsorejo, Banyuwangi.


"Penggerebekan dilakukan setelah informasi keberadaan pelaku di Wongsorejo sudah dipastikan valid atau A-1," tutur Liskurahman.

Tiba di lokasi, kelima polisi yang dipimpin Kanit Reskrim Ipda Hernowo langsung mendatangi rumah istri pelaku. Namun saat itu pelaku berusaha mengelabui petugas dengan memasang kunci gembok di pintu bagian luar rumahnya. Polisi yang tidak mau terkecoh langsung melakukan pengepungan.

Saat itu Ipda Liskurahman berada di bagian belakang rumah pelaku. Benar saja, setelah pintu bagian depan rumah diketuk polisi, Agusnadi, yang bersembunyi di dapur, langsung berusaha kabur. Hanya dengan mengenakan celana dalam, dia berusaha melompat keluar melalui bagian atap.


Tahu begitu, Liskurahman dua kali memberikan tembakan peringatan ke udara. Namun pelaku tak menggubrisnya. Setibanya di dekat kandang sapi belakang rumah, pelaku berpapasan dengan Liskurahman. Saat itu, pelaku berusaha merebut pistol yang ada di tangan kanan Liskurahman hingga terjadi pergumulan.

Kemudian tanpa disengaja, pelatuk pistol tertarik hingga melontarkan peluru panas. Peluru itu mengenai paha kiri Liskurahman. Letusan peluru itu membuat pelaku kaget hingga menghentikan upayanya merebut pistol polisi. Dia kemudian berusaha kabur.

Tak ingin buruannya lolos, Liskurahman mengarahkan moncong pistolnya ke kaki pelaku. Dor, dor! Dua tembakan itu membuat pelaku langsung tersungkur.


"Tadi kami sudah ke rumah Bapak Liskurahman untuk memberikan support dan apresiasi. Pelaku sudah dibawa ke rumah sakit. Ternyata peluru juga tidak mengenai tulang. Sekarang pelaku diamankan di Mapolsek Asembagus dan masih dalam pemeriksaan," tambah AKBP Sugandi.

Agusnadi ditetapkan masuk DPO setelah terlibat kasus curanmor, pada Februari lalu. Saat itu, dia bersama rekannya bernama Bambang Heri (39) melakukan pencurian sepeda motor Honda BeAT L-5471-QI di tepi persawahan Desa Kertosari, Kecamatan Asembagus.

Sepeda motor itu digasak saat ditinggal pemiliknya, Norsiawi (37), warga Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, bekerja di sawah. Pencurian ini tak berjalan mulus. Warga yang melihat langsung mengejarnya. Bambang ditangkap setelah terjatuh dari sepeda motor. Dia pun sempat menjadi bulan-bulanan warga, sementara Agusnadi saat itu kabur.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.