Tiga tempat ibadah tangguh Semeru yang menjadi percontohan berada di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Yakni Masjid Jami' Makbadul Muttaqin di Jalan Masjid, Desa Sarirejo, Gereja Kristen Jawi Wetan Pasamuwan di Kelurahan Wonokusumo, serta Klenteng Hiap Thian Kion di simpang 3 Klenteng.
Protokol kesehatan diaplikasikan secara ketat dan disiplin di ketiga tempat ibadah tersebut. Setiap orang yang ingin beribadah wajib memakai masker.
Di depan pintu masuk masing-masing tempat ibadah tangguh Semeru itu terdapat tempat mencuci tangan bagi para jemaah. Selanjutnya, pengurus tempat ibadah memeriksa suhu tubuh setiap jemaah menggunakan thermal gun.
Sebelum ke area tempat ibadah, setiap jemaah wajib masuk ke bilik disinfektan untuk sterilisasi dari virus Corona. Peribadahan juga digelar dengan menjaga jarak antar jemaah minimal 1 meter. Selain itu, para jemaah dilarang berjabat tangan.
"Tempat ibadah tangguh ini kami harapkan menjadi contoh tempat ibadah yang lain dalam menerapkan protokol kesehatan untuk beribadah. Agar para jemaah, jemaat maupun umat bisa kembali beribadah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah diatur secara baik," kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander kepada wartawan di Klenteng Hiap Thian Kion Mojosari, Sabtu (20/6/2020).
Ia memastikan, tiga tempat ibadah tangguh tersebut telah mengaplikasikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Sehingga masyarakat bisa beribadah dengan aman di ketiga tempat ibadah tersebut.
Hal itu diketahui setelah Dony mengecek penerapan protokol kesehatan di tiga tempat ibadah tangguh bersama Bupati Mojokerto Pungkasiadi dan Komandan Kodim 0815 Mojokerto Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto.
"Kami mengingatkan seluruh masyarakat untuk selalu meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Karena kedisiplinan menjadi vaksin bagi virus Corona. Kita ketahui bersama, virus Corona saat ini belum hilang," tegasnya.
Bupati Mojokerto Pungkasiadi menjelaskan, tempat ibadah tangguh Semeru menjadi langkah awal menuju new normal di sektor peribadahan. Dia meminta seluruh masyarakat selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di tempat-tempat ibadah.
"Harus kita disiplinkan adaptasi kebiasaan baru ini. Mulai dari memakai masker, pakai hand sanitizer, disemprot di bilik disinfektan, tidak boleh berkerumun, jaga jarak. Ini yang harus kita disiplinkan bersama-sama. Kebiasaan baru harus terus menerus dilakukan untuk memutus penularan COVID-19," tandasnya.
(fat/fat)