Untuk memastikannya, dirinya menggali informasi bagaimana praktek dan permasalahan yang dialami para wali murid.
Selain itu, dia mengecek dan memastikan kondisi di lapangan terkait instruksi Gubernur Jatim, yakni di Kantor Cabang dinas Pendidikan Pemprov Jatim Sidoarjo, dilaksanakan atau tidak. Apakah mereka akan memberikan prioritas dan quota untuk anak tenaga medis, terutama di SMA dan SMK Negeri.
"Saya ingin tahu terkait quota anak-anak dari paramedis yang mendaftar di SMA dan SMK di Sidoarjo ini seperti apa kebijakan terhadap mereka sesuai apa yang disampaikan Ibu Gubernur," kata Politisi asal Fraksi Golkar ini, Sabtu (20/6/2020).
Baginya, anak tenaga medis layak diprioritaskan. Karena orang tua mereka sudah berjuang hingga mempertaruhkan keselamatannya untuk menangani pasien COVID-19.
"Mereka layak diperhatikan dan diprioritaskan sebagai apresiasi atas semua pengorbanan orang tuanya sebagai tenaga medis di masa pandemi, maka saya harus pastikan jangan sampai perintah Gubernur diabaikan," tegasnya.
Sementara Kacabdin Pendidikan Provinsi Jatim di Sidoarjo Lutfi Isa Anshori, memastikan bahwa instruksi itu sudah dilakukan dengan baik.
"Kami prioritaskan mereka sesuai quota sebesar 1 persen. Maka Sesuai alokasi untuk anak tenaga medis, 1 persen disetiap sekolah bisa 3 - 4 anak." jelas Lutfi.
"Tentu mereka harus memenuhi syarat yang ditentukan dengan mengupload surat yang menunjukkan bahwa mereka memang anak anak dari paramedis yang menangani pasien COVID-19," pungkasnya. (fat/fat)