Ribuan santri Ponpes Besuk, Pasuruan mulai kembali ke pesantren. Pihak ponpes bersama gugus tugas menerapkan protokol ketat untuk pencegahan penyebaran virus Corona.
Semua santri yang tiba di ponpes, Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan langsung diarahkan ke tempat-tempat cuci tangan. Kemudian diarahkan masuk ke bilik sterilisasi sebelum ke posko COVID-19 yang memang sudah siaga di pintu masuk.
Di posko COVID-19, mereka menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan kesehatan. Para santri juga diminta menyerahkan surat keterangan sehat.
"Sebelumnya kami sudah memberikan surat edaran kepada santri bahwasanya santri sebelum kembali ke pesantren diharuskan karantina mandiri di rumah-rumah masing-masing selama 14 hari. Pengawasannya tanggungjawab orang tua," kata salah seorang pengasuh ponpes, KH Badrus Salam, Rabu (17/6/2020).
Santri juga diwajibkan periksa kesehatan di Puskesmas daerah asal. "Periksa di Puskesmas, bawa surat sehat ke sini," tambahnya.
Untuk mempermudah pelaksanaan protokol kesehatan, pihak ponpes membagi 2.700 santri yang akan kembali ke pasantren menjadi 5 gelombang.
Setelah santri masuk ke ponpes, gugus tugas COVID-19 dan pihak pesantren tetap melakukan pemantauan kondisi santri. Hal itu untuk memastikan santri benar-benar bebas Corona serta untuk mendeteksi dini.
Pemkab Pasuruan menetapkan SOP bagi santri baru maupun santri lama yang akan kembali ke ponpes di wilayahnya. Sebelum berangkat ke ponpes, para santri dan calon santri harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari. Setiap calon santri maupun santri harus membawa surat keterangan sehat dari Puskesmas setempat yang nanti diserahkan ke pengurus penerima santri.
Kemudian begitu tiba, santri wajib melakukan isolasi mandiri di ponpes. Ponpes juga wajib menyiapkan tempat isolasi. Saat di ponpes, santri wajib menerapkan protokol kesehatan.
Orang tua santri harus memberikan keterangan yang jujur kepada ponpes terkait kesehatan anak dan keluarga. Mereka tidak boleh masuk ke asrama ponpes saat tiba.
Pemkab Pasuruan menerjunkan tim ke semua pesantren melakukan pemeriksaan santri yang datang dan melakukan rapid test terhadap mereka yang ada gejala. Tim melatih tenaga pesantren menjadi kader kesehatan serta penyuluhan bahaya Corona.